3. PENGERTIAN KOROSI
Korosi adalah kerusakan atau
degradasi logam akibat
reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasa sehari-
hari, korosi disebut perkaratan.
Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi.
4. PROSES KOROSI
Logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa
oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah
Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Peristiwa korosi merupakan proses elektrokimia, yaitu
proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya
aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub
negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang
lain sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron
mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa
korosi
5. • Ion besi (II)yang terbentuk pada anoda selanjutnya
teroksidasi menjadi ion besi (III) yang kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi (karat
besi), Fe2O3.xH2O.
• Korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air.
• Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa
faktor, seperti tingkat keasaman, kontak dengan
elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam
lain yang kurang aktif (logam
nikel, timah, tembaga), serta keadaan logam besi itu
sendiri (kerapatan atau kasar halusnya permukaan).
6. Korosi, serangan yang merusak logam karena logam
bereaksi secara kimia ata elekrokimia dengan lingkungan.
Korosi, kebalikan dari proses ekstraksi logam dari
bijih mineralnya.
Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada
dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah
diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan
untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama
pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan
yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi
oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat
mengetahui kemungkinan terjadinya korosi.
Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor,
seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan
oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap
elektrode lainnya yang akan sangat berbeda bila masih
bersih dari oksida.
7. FAKTOR – FAKTOR
PENYEBAB KOROSI
1. Kelembaban Udara ( Uap air )
Air merupakan salah satu faktor penting untuk
berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak
mengandung uap air (lembab) akan mempercepat
berlangsungnya proses korosi.
2. Adanya Oksigen
Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan
menyebabkan terjadinya korosi.
3. Larutan garam
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang
baik untuk melangsungkan transfer muatan. Hal itu
mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh
oksigen di udara.
8. 4. Lapisan pada permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan
terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan
berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam
yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar
terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak
sebagai anode dan katode.
5. Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan
terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak
atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya
tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada
permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas
oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian
peristiwa korosi semakin dipercepat.
9. 6. Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat
mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya
reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang
besar dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi
meningkat.
7. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks
pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi
temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini
disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka
meningkat pula energi kinetik partikel sehingga
kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks
semakin besar. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh
temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau
mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan
10. 8. pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi
pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi
tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode
menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi
sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
9. Efek Galvanic Coupling
Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan
banyaknya atom-atom unsur lain yang terdapat pada logam
tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling
, yakni timbulnya perbedaan potensial pada permukaan
logam akibat perbedaan E° antara atom-atom unsur logam
yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan
kemurnian rendah. Efek ini memicu korosi pada permukaan
logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada daerah
anode.
11. 10. Mikroba
Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat
menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini
disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi
logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi
keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu
menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi
mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi
sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus
ferroxidans.
12. CARA MENCEGAH ATAU
MENGHAMBAT KOROSI
Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Pemakaian logam alloy
Pemakaian logam alloy atau paduan logam yang bersifat
tahan karat dengan cara :
Pembentukan lapisan pelindung, misalnya besi
dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja
stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).
Menaikkan tegangan electrode.
Pemakaian lapisan pelindung
Pemakaian lapisan pelindung dengan cara:
Pengecatan
Pelapisan senyawa organik (pelumas)
13. Pelapisan dengan gelas
Pelapisan dengan logam
Dilapisi logam yang lebih mulia
Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi
Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat
logam besi dan dihubungkan
Dicampur dengan logam lain
Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Elektrokimiawi
Elektrokimiawi dengan cara eliminasi perbedaan tegangan:
Menaikkan kemurnian logam
Mencegah kontak 2 logam
Memakai inhibitor
Isolasi logam dari larutan, dan lain-lain.
14. KESIMPULAN
• Elektrolisis. pada sel elektrolisis, aliran listrik menyebabkan
reduksi pada muatan negatif di katoda dan oksidasi pada
muatan positif di anoda. Aplikasi elektrolisis. Elektroplatting,
produksi Aluminium dan Magnesium, pemurnian tembaga,
dan elektrolisis dari pelelehan NaCl.
• Korosi logam adalah salah satu masalah yang paling penting
yang dihadapi oleh kelompok industri maju. pengaruh korosi
dapat terlihat (pembentukan karat pada permukaan besi)
dan tidak terlihat (keretakan serta terjadinya pengurangan
kekuatan logam di bawah permukaan).