9, sm, maswanih, hafzi ali, canvas business model, diversification and balance scorecard, universitas mercu buana, jakarta, 2019
1. Nama Mahasiswa : Maswanih
NIM : 55118010007
Nama Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA. MPM
Mata Kuliah : Strategic Management
Canvas Business Model, Diversification and Balance Scorecard
Model Bisnis Kanvas adalah sebuah management startegi bisnis yang memungkinkan kita
untuk menggambarkan, mendesain kemudian mengerucutkan beberapa aspek bisnis
menjadi satu startegi bisnis yang utuh. Menjabarkan model bisnis dengan benar akan
membantu kita menemukan tujuan bisnis secara jelas dan membahas tentang target apa
yang harus dicapai terlebih dahulu
Kami menciptakan sebuah perusahaan virtual menggunakan model bisnis kanvas dengan
nama perusahaan “Cotton One”, yang merupakan perusahaan retail pakaian khusus wanita.
Terdapat 9 elemen dalam membuat model canvas bussines, seperti gambar diatas:
Customer Segments
Penggolongan orang-orang yang mungkin tertarik dengan value proposition bisnis kita.
Priority 1: Wanita usia jenjang SMA sampai wanita karir.
Priority 2: Pemasaran melalui website.
Priority 3: Toko Fisik Cotton One.
2. Value Proposition
Berupa nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan. Kelebihan dan keunggulan
produk kita dibanding pesaing.
Channels
adalah cara untuk menjangkau customer.
Awarennes: Toko fisik, social media, magazine.
Indirect: partner stores with department stores.
Purchase Order: steps to make a purchase on the website
Direct: web sales and own stores
After Sales: terdapat customer support
Customer Relationship
adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan customer segments.
Long term: using email to not miss the latest products.
Community: share style already purchased in stores.
Transaction on the web and stores.
Revenue Stream
Berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari value proposition kita.
Asset Sale: Penjualan Cotton One products.
Key Resource
Hal-hal yang penting agar key activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan
pada customer.
Human Designer: fashion designer.
Intellectual: brand, hak paten, database customers dan partnership, copyright one the
website.
Financial: keuangan perusahaan.
Physical assets: own stores.
Key Activities
3. Untuk menghasilkan value proposition yang ditawarkan.
Production: Merancang desain dengan menetapkan warna pastel dan monochrome.
Key Partners
Adalah pihak-pihak yang bisa diajak kerjasama.
Strategic Alliance: perusahaan garmen untuk menjahitkan Cotton One products.
Supplier Relationship: mengirimkan produk Cotton One ke department stores.
Cost Structure
Rincian biaya-biaya terbesar yang harus dikeluarkan untuk melakukan key activities dan
menghasilkan value proposition.
Value Driven: tidak memperkirakan harga produksi melainkan nilai dan model fashion lebih
utama.
Fixed Cost: Gaji karyawan toko dan fashion designer, pemeliharaan database dan website.
Variable Cost: Biaya jahit fashion yang diproduksi.
Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis
dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan
dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan,
menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang
lebih optimal[1]
.
BMC dapat digunakan untuk semua lini bisnis tanpa terbatas sektor usahanya. BMC
sangat membantu untuk mempercepat proses analisis kekuatan dan kekurangan bisnis.
Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, maka analisis kebutuhan dan profit dapat
dilakukan dengan cepat
Business Model Canvas dapat menjelaskan hubungan sembilan elemen model bisnis
yang digambarkan secara visual, sehingga inovasi yang dibuat pada model bisnis
perusahaan akan lebih mudah dipahami dan dimengerti. Walaupun ada beberapa versi,
kira-kira secara garis besar sebagai berikut:[2]
Offering
· Value Proposition
Dalam bisnis selalu ada produk atau jasa yang akan ditawarkan. Dalam blok area Value
Proposition mencakup produk atau layanan apa yang ditawarkan untuk calon customer.
Customer
· Customer Segments
4. Customer Segments menjadi blok area yang paling utama karena dari pelanggan-lah kita
akan mendapatkan pemasukan.
· Channels
Channels merupakan sarana untuk menyampaikan nilai atau manfaat dari produk
kepada customer segment.
· Customer Relationship
Di dalam lingkup ini yang dinilai adalah bagaimana menjalin hubungan dengan
pelanggan. Agar pelanggan tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain, maka sangat
penting untuk menjalin hubungan yang baik. Selain itu, diperlukan juga pengawasan
yang ketat dan intensif.
Infrastructure
· Key activities
Key activities mencakup segala aktivitas yang harus dilakukan seorang pelaku bisnis
untuk menghasilkan produk atau layanan yang baik dan memuaskan. Yang termasuk
dalam lingkup ini adalah branding, packaging, pasaran internet dan lainnya.
· Key Resources
Yang termasuk dalam area Key Resources adalah berbagai sumber daya yang dimiliki
pebisnis atau organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai seperti manusia, brand,
peralatan, dan teknologi.
· Key Partnership
Key Partnership berisi pihak-pihak yang menjadi penentu terhadap jalannya suatu bisnis.
Key Partnership mempengaruhi suksesnya suatu bisnis. Bisnis yang baik tidak hanya
mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja, tapi juga dengan pihak yang
bersangkutan lainnya seperti pemasok dan tim pemasaran.
Finance
· Revenue Stream
Model bisnis kanvas adalah mencakup langkah-langkah yang harus dikuasai oleh seorang
pebisnis. Seperti pemanfaatan biaya iklan, langganan, penjualan retail, lisensi, dan
sebagainya.
· Cost Structure
Meliputi biaya-biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk membentuk, memproduksi dan
memasarkan produk atau layanan bisnis. Dengan pengelolaan biaya yang benar, bisnis yang
kita jalankan akan menjadi lebih efisien, hemat dan meminimalkan risiko kerugian.
5. Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas
usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini
bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan
bisnis inti perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika
perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat.
Menurut argumen pasar modal efisien, diversifikasi perusahaan dapat menciptakan nilai
perusahaan (George dan Kabir, 2005)
Pada dasarnya, Balance Scorecard (BSC) merupakan kartu berimbang yang digunakan
sebagai media untuk mengukur aktivitas operasional yang dilakukan sebuah perusahaan.
Dengan BSC, perusahaan menjadi lebih tahu sejauh mana pergerakan dan perkembangan
yang telah dicapai. Adanya BSC juga membantu perusahaan untuk memberikan pandangan
menyeluruh mengenai kinerja dari perusahaan. Dalam BSC, terdapat empat jenis perspektif
untuk mengetahui ukuran kinerja perusahaan :
Perspektif keuangan, dengan 3 tolak ukur : Pertumbuhan dari pertambahan yang
didapatkan selama proses bisnis berlangsung, Penurunan aset ke arah yang optimal dan
memaksimalkan stragegi investasi, dan Penurunan biaya dan peningkatan produktivitas
kerja
Perspektif pelanggan, dengan pengukuran terhadap : Seberapa besar omzet penjualan,
Tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan, Berapa banyak pelanggan yang
didapatkan, Persentase loyalitas pelanggan terhadap produk, Tingkat kepuasan pelanggan,
Tingkat profitabilitas pelanggan, Kebutuhan pelanggan
Perspektif proses bisnis Internal : Proses inovasi berkaitan dengan ide-ide terhadap produksi
barang, Proses operasi berkaitan dengan aktivitas dan rutinitas sehari-hari yang dilakukan
bagian internal, Proses pasca penjualan berkaitan dengan metode pemasaran yang tepat
untuk meningkatkan omzet penjualan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dengan 3 tolak ukur : Kapabilitas atau
kemampuan karyawan, Kemampuan mengelola sistem informasi, Motivasi, dorongan, dan
garis tanggung jawab
1. Related / Concentration Diversification Strategies : Diversifikasi yang terkait strategi
melibatkan diversifikasi ke dalam bisnis yang dimiliki beberapa jenis strategik cocok
2. Unrelated / Conglomerate Diversification : Tidak membatasi pada industri mana yang
sebelumnya dikuasai, tanpa membatasi diri kepada posisi mana sebelumnya berada
dalam sebuah mata rantai pasokan, dan seterusnya
Balanced scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola
implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh, mengkomunikasikan visi, strategi dan
sasaran kepada stakeholders. Kata balanced dalam balanced scorecard merujuk pada
konsep keseimbangan antara berbagai perspektif, jangka waktu (pendek dan panjang),
lingkup perhatian (intern dan ekstern). Kata scorecard mengacu pada rencana kinerja
organisasi dan bagian-bagiannya serta ukurannya secara kuantitatif.
6. Balanced scorecard memberi manfaat bagi organisasi dalam beberapa cara:
ü menjelaskan visi organisasi
ü menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu
ü mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya
ü meningkatkan efektivitas manajemen dengan menyediakan informasi yang tepat
untuk mengarahkan perubahan
Selanjutnya dalam menerapkan balanced scorecard, Robert Kaplan dan David Norton,
mensyaratkan dipegangnya lima prinsip utama berikut:
(1) menerjemahkan sistem manajemen strategi berbasis balanced scorecard ke dalam
terminologi operasional sehingga semua orang dapat memahami
(2) menghubungkan dan menyelaraskan organisasi dengan strategi itu. Ini untuk
memberikan arah dari eksekutif kepada staf garis depan
(3) membuat strategi merupakan pekerjaan bagi semua orang melalui kontribusi setiap
orang dalam implementasi strategis
(4) membuat strategi suatu proses terus menerus melalui pembelajaran dan adaptasi
organisasi dan
(5) melaksanakan agenda perubahan oleh eksekutif guna memobilisasi perubahan.
Balanced scorecard digunakan dalam hampir keseluruhan proses penyusunan rencana.
Tahapan penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan berikut: perumusan
strategi, perencanaan strategis, penyusunan program, penyusunan anggaran, implementasi
dan pemantauan.
1. Perumusan Strategi
2. Perencanaan Strategis
3. Penyusunan Program
4. Penyusunan Anggaran
5. Implementasi
6. Pemantauan dan Pengendalian
Daftar Pustaka :
https://windafk.wordpress.com/2017/01/13/canvas-bussines-cotton-one-fashion