SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
DISUSUN OLEH :
M. ROMADHON FAHLEVI
2013 11 290
KELAS G
STT-PLN Jakarta
2014
Peran Penting Kebijakan Energi Nasional
• Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan energi
Indonesia mencapai angka 7 – 8 persen per tahun.
Meskipun demikian, masih tingginya elastisitas energi
Indonesia yang berada pada kisaran 1,6, mencerminkan
belum efisiennya penggunaan energi di Indonesia.
Sebagai perbandingan, Thailand dan Singapura memiliki
elastisitas energi sebesar 1,4 dan 1,1. Sementara
negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika
memiliki elastisitas energi yang berkisar antara 0,1 dan
0,2. Namun pertumbuhan energi yang tinggi ini tidak
pula ditunjang dengan kebijakan penyediaan energi
yang baik. Data menunjukkan, pada tahun 2011, minyak
masih menjadi energi dengan pangsa terbesar yang
mencapai 49,5 persen dari jumlah total energi sebesar
1,176 miliar Setara Barel Minyak (SBM)/Barrel Oil
Equivalent (BOE). Pangsa terbesar selanjutnya adalah
Batubara dan Gas dengan jumlah proporsi masing-
masing sebesar 26 persen dan 20,4 persen (Gambar 1).
Hal ini menunjukkan sangat tingginya ketergantungan
Indonesia terhadap energi fosil yang mencapai 95
persen.
Gambar 1. Kondisi Bauran Energi Indonesia
Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius mengingat
dari tahun ke tahun kondisi cadangan energi fosil
semakin menipis. Berdasarkan data neraca energi
diperkirakan potensi minyak bumi Indonesia akan habis
sekitar 23 tahun dari sekarang, sementara gas bumi
dan batubara diperkirakan akan habis masing-masing
pada 55 dan 83 tahun dari sekarang. Kondisi tersebut
mengisyaratkan keharusan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Dengan
kondisi geologis dan letak geografisnya, Indonesia
memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang
sangat besar.
Tabel Neraca Energi
Perkembangan Kebijakan Energi
• Sampai dengan tahun tujuh puluhan, sumber daya
energi dianggap masih sangat melimpah.
Persoalan utama pada masa itu adalah usaha
pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak
bumi melalui kontrak bagi hasil. Dengan
meningkatnya produksi minyak maka penerimaan
negara yang masih bertumpu pada ekspor
komoditas ini diharapkan semakin besar.
• Gagasan penyusunan kebijakan energi di Indonesia
itu sendiri pertama kali muncul pada tahun 1976.
Tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya
energi. Pemerintah kemudian membentuk Badan
Koordinasi Energi Nasional (BAKOREN) yang
setingkat dengan departemen dan bertanggung
jawab memformulasikan kebijakan energi serta
mengkoordinasikan implementasi kebijakan ini.
BAKOREN untuk pertama kalinya mengeluarkan
Kebijaksanaan Umum Bidang Energi (KUBE) pada
tahun 1981. Kebijakan ini terus menerus
diperbarui sesuai dengan perkembangan strategis
lingkungan yang mempengaruhi pembangunan
energi di Indonesia.
• Pada tahun 1998, BAKOREN menyusun KUBE
(Kebijakan Umum Bidaang Energi) KUBE ini
bertujuan untuk menciptakan iklim yang
mendukung terlaksananya strategi pembangunan
bidang energi dan memberikan kepastian kepada
pelaku ekonomi dalam kaitannya dengan
pengadaan, penyediaan dan penggunaan energi.
Dalam KUBE ini mulai diindikasikan adanya
keterbatasan sumber daya energi, terutama
minyak bumi. Minyak bumi diarahkan secara
bertahap untuk digunakan di dalam negeri sebagai
bahan bakar dan bahan baku industri yang dapat
meningkatkan nilai tambah yang tinggi. Kebijakan
energi yang perlu ditempuh mencakup lima
kebijakan utama dan sembilan kebijakan
pendukung (BAKOREN 1998).
Kebijakan utama tersebut adalah:
• a. Diversifikasi, yaitu penganekaragaman
pemanfaatan energi, baik yang terbarukan
maupun yang tidak terbarukan. Untuk energi fosil
tidak menutup kemungkinan untuk melakukan
impor sejauh menguntungkan secara ekonomis
dan tidak merusak lingkungan.
• b. Intensifikasi, yaitu pencarian sumber energi
melalui kegiatan survei dan eksplorasi agar dapat
meningkatkan cadangan baru terutama energi
fosil. Pencarian sumber daya energi diarahkan di
daerah yang belum pernah disurvei dan untuk
daerah yang terindikasi dilakukan upaya untuk
peningkatan status cadangan menjadi lebih pasti.
• c. Konservasi, yang dilakukan mulai dari sisi hulu
sampai ke hilir.
• d. Penetapan harga rata-rata energi yang secara
bertahap diarahkan mengikuti mekanisme pasar.
• e. Memperhatikan aspek lingkungan dalam
pembangunan di sektor energi termasuk
didalamnya memberikan prioritas dalam
pemanfaatan energi bersih.
Berdasarkan Perpres No 5 Tahun 2006 tersebut, tujuan
kebijakan energi nasional adalah untuk mengarahkan
upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan
energi dalam negeri. Sementara sasaran kebijakan
energi nasional adalah:
• a. Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari
satu pada tahun 2025.
• b. Terwujudnya bauran energi primer dengan
peranan masing-masing jenis energi pada tahun
2025 adalah:
- Minyak bumi menjadi kurang dari 20 persen.
- Gas Bumi menjadi lebih dari 30 persen.
- Batubara menjadi lebih dari 33 persen.
- Bahan bakar nabati menjadi lebih dari 5 persen.
- Panasbumi menjadi lebih dari 5 persen.
- Biomassa, nuklir, mikrohidro, tenaga surya, dan
tenaga angin menjadi5 persen.
- Batubara yang dicairkan menjadi lebih dari 2 persen.
• Perumusan KEN sebagai kebijakan publik haruslah
mempertimbangkan faktor-faktor strategis, di
antaranya :
a. Faktor politik
b. Faktor ekonomi dan finansial
c. Faktor kelembagaan dan administratif
d. Faktor teknologi
e. Faktor sosial dan budaya
f. Faktor keamanan dan pertahanan
• Setiap kebijakan publik, sebagaimana juga KEN,
akan memiliki tiga aspek yaitu input, proses dan
output. Sebagai input dalam hal ini adalah
permasalahan energi yang timbul karena faktor
lingkungan dan keadaan yang melatarbelakangi
suatu peristiwa yang menyebabkan timbulnya
“masalah kebijakan” tersebut, yang berupa
tuntutan masyarakat atau tantangan dan peluang,
dan diharapkan dapat diatasi melalui suatu
kebijakan publik. Sementara itu, proses
perumusan KEN telah berjalan dengan mengikuti
tata kerja DEN yang ditetapkan melalui Permen
ESDM. Untuk output, KEN masih menunggu
persetujuan DPR. Penyusunan KEN harus juga
memperhatikan siklus kebijakan yaitu dapat
dirumuskan, dapat diimplementasikan, dapat
dimonitoring dan dapat dievaluasi.

Contenu connexe

Tendances

3. laporan kerja praktek
3. laporan kerja praktek3. laporan kerja praktek
3. laporan kerja praktek
megh77
 
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
kreasi_cerdik
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Anindhita S
 
Soal matematika smp statistik heryadi
Soal matematika smp statistik heryadiSoal matematika smp statistik heryadi
Soal matematika smp statistik heryadi
Hery Miftah
 
Kesebangunan dan Garis Istimewa Segitiga
Kesebangunan dan Garis Istimewa SegitigaKesebangunan dan Garis Istimewa Segitiga
Kesebangunan dan Garis Istimewa Segitiga
everthing_you
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
gusdarmadi
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
Dangzt Iman
 

Tendances (20)

LKPD DILATASI KELAS XI
LKPD DILATASI KELAS XI LKPD DILATASI KELAS XI
LKPD DILATASI KELAS XI
 
3. laporan kerja praktek
3. laporan kerja praktek3. laporan kerja praktek
3. laporan kerja praktek
 
ppt lingkaran
ppt lingkaranppt lingkaran
ppt lingkaran
 
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.4.1) soal dan pembahasan nilai fungsi, matematika sltp kelas 8
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
 
Soal matematika smp statistik heryadi
Soal matematika smp statistik heryadiSoal matematika smp statistik heryadi
Soal matematika smp statistik heryadi
 
1. kesebangunan
1. kesebangunan1. kesebangunan
1. kesebangunan
 
07 bab-6(1)
07 bab-6(1)07 bab-6(1)
07 bab-6(1)
 
Soal lingkaran
Soal lingkaranSoal lingkaran
Soal lingkaran
 
Soal latihan akm (1)
Soal latihan akm (1)Soal latihan akm (1)
Soal latihan akm (1)
 
Bab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentuBab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentu
 
ppt lingkaran
ppt lingkaranppt lingkaran
ppt lingkaran
 
Latihan soal theorema phytagoras
Latihan soal theorema phytagorasLatihan soal theorema phytagoras
Latihan soal theorema phytagoras
 
Materi Lingkaran kelas8
Materi Lingkaran kelas8Materi Lingkaran kelas8
Materi Lingkaran kelas8
 
rasio, perbandingan, skala dan kecepatan
rasio, perbandingan, skala dan kecepatanrasio, perbandingan, skala dan kecepatan
rasio, perbandingan, skala dan kecepatan
 
Contoh soal mean median dan modus
Contoh soal mean median dan modusContoh soal mean median dan modus
Contoh soal mean median dan modus
 
Ulangan harian hukum dasar dan konsep mol
Ulangan harian hukum dasar dan konsep molUlangan harian hukum dasar dan konsep mol
Ulangan harian hukum dasar dan konsep mol
 
Kesebangunan dan Garis Istimewa Segitiga
Kesebangunan dan Garis Istimewa SegitigaKesebangunan dan Garis Istimewa Segitiga
Kesebangunan dan Garis Istimewa Segitiga
 
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenanBank soal-kesebangunan-kekongruenan
Bank soal-kesebangunan-kekongruenan
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
 

En vedette

9.geo sorumluluk
9.geo sorumluluk9.geo sorumluluk
9.geo sorumluluk
matiz-4
 
9 ano-materia-e-energia3
9 ano-materia-e-energia39 ano-materia-e-energia3
9 ano-materia-e-energia3
Larissa Lobo
 
9f7c0 3 Days Later
9f7c0 3 Days Later9f7c0 3 Days Later
9f7c0 3 Days Later
slowpoke77
 
9 los ninos y las familias
9 los ninos y las familias9 los ninos y las familias
9 los ninos y las familias
yoyis1923
 
9 juni - Vision Dinner Chronische Zorg - Jan Schroen TNO
9 juni - Vision Dinner Chronische Zorg - Jan Schroen TNO9 juni - Vision Dinner Chronische Zorg - Jan Schroen TNO
9 juni - Vision Dinner Chronische Zorg - Jan Schroen TNO
Pieter Bas Dujardin
 
9 -dasar_keamanan_jaringan
9  -dasar_keamanan_jaringan9  -dasar_keamanan_jaringan
9 -dasar_keamanan_jaringan
utukufu
 
9day Nutritional Cleansing Program
9day Nutritional Cleansing Program9day Nutritional Cleansing Program
9day Nutritional Cleansing Program
oldenbed
 
9. exploring cosineswithsliderstouchpad
9. exploring cosineswithsliderstouchpad9. exploring cosineswithsliderstouchpad
9. exploring cosineswithsliderstouchpad
Media4math
 

En vedette (20)

9.natalia
9.natalia9.natalia
9.natalia
 
9b. kalender proyek
9b. kalender proyek9b. kalender proyek
9b. kalender proyek
 
9 como se ouve a missa do galo e presepes
9   como se ouve a missa do galo e presepes9   como se ouve a missa do galo e presepes
9 como se ouve a missa do galo e presepes
 
9.geo sorumluluk
9.geo sorumluluk9.geo sorumluluk
9.geo sorumluluk
 
9.estandares superior ebr_peru
9.estandares superior ebr_peru9.estandares superior ebr_peru
9.estandares superior ebr_peru
 
9 ano-materia-e-energia3
9 ano-materia-e-energia39 ano-materia-e-energia3
9 ano-materia-e-energia3
 
9f7c0 3 Days Later
9f7c0 3 Days Later9f7c0 3 Days Later
9f7c0 3 Days Later
 
(9) (genre kit 2015) ~ GENRE KIT BKKBN 2015 ~gENERASI BERENCANA 2015 ~asaka p...
(9) (genre kit 2015) ~ GENRE KIT BKKBN 2015 ~gENERASI BERENCANA 2015 ~asaka p...(9) (genre kit 2015) ~ GENRE KIT BKKBN 2015 ~gENERASI BERENCANA 2015 ~asaka p...
(9) (genre kit 2015) ~ GENRE KIT BKKBN 2015 ~gENERASI BERENCANA 2015 ~asaka p...
 
9 CÂU NÓI NỔI TIẾNG VỀ BIG DATA-DỮ LIỆU LỚN
9 CÂU NÓI NỔI TIẾNG VỀ BIG DATA-DỮ LIỆU LỚN9 CÂU NÓI NỔI TIẾNG VỀ BIG DATA-DỮ LIỆU LỚN
9 CÂU NÓI NỔI TIẾNG VỀ BIG DATA-DỮ LIỆU LỚN
 
9 fizik 1dnm 2 yazılı 2010
9 fizik 1dnm 2 yazılı 20109 fizik 1dnm 2 yazılı 2010
9 fizik 1dnm 2 yazılı 2010
 
9 B's presentation
9 B's presentation9 B's presentation
9 B's presentation
 
9 cancer discoverer
9  cancer  discoverer9  cancer  discoverer
9 cancer discoverer
 
9 los ninos y las familias
9 los ninos y las familias9 los ninos y las familias
9 los ninos y las familias
 
9 juni - Vision Dinner Chronische Zorg - Jan Schroen TNO
9 juni - Vision Dinner Chronische Zorg - Jan Schroen TNO9 juni - Vision Dinner Chronische Zorg - Jan Schroen TNO
9 juni - Vision Dinner Chronische Zorg - Jan Schroen TNO
 
9 -dasar_keamanan_jaringan
9  -dasar_keamanan_jaringan9  -dasar_keamanan_jaringan
9 -dasar_keamanan_jaringan
 
9dots
9dots9dots
9dots
 
9 Cuatro Esposas
9 Cuatro Esposas9 Cuatro Esposas
9 Cuatro Esposas
 
9day Nutritional Cleansing Program
9day Nutritional Cleansing Program9day Nutritional Cleansing Program
9day Nutritional Cleansing Program
 
график консультаций гиа 9.docx
график консультаций  гиа 9.docxграфик консультаций  гиа 9.docx
график консультаций гиа 9.docx
 
9. exploring cosineswithsliderstouchpad
9. exploring cosineswithsliderstouchpad9. exploring cosineswithsliderstouchpad
9. exploring cosineswithsliderstouchpad
 

Similaire à Kebijakan Nasional Untuk Energi Nasional

Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
N'fall Sevenfoldism
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
tamihakim
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
GbpGugun
 
Artikel potensi energi baru terbarukan
Artikel potensi energi baru terbarukan Artikel potensi energi baru terbarukan
Artikel potensi energi baru terbarukan
Bima67
 
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Alat_Survey_Pemetaan
 

Similaire à Kebijakan Nasional Untuk Energi Nasional (20)

uiui.pdf
uiui.pdfuiui.pdf
uiui.pdf
 
Kebijakan energi-nasional-2003-2020
Kebijakan energi-nasional-2003-2020Kebijakan energi-nasional-2003-2020
Kebijakan energi-nasional-2003-2020
 
Bioethanol untuk bbm
Bioethanol untuk bbmBioethanol untuk bbm
Bioethanol untuk bbm
 
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
 
Menghadapi Krisis Energi (fosil fuel) di Indonesia
Menghadapi Krisis Energi (fosil fuel) di IndonesiaMenghadapi Krisis Energi (fosil fuel) di Indonesia
Menghadapi Krisis Energi (fosil fuel) di Indonesia
 
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
Paper Pertumbuhan Penggunaan Energi, Konservasi Energi, dan Pencemaran Energi...
 
Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia   Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia
 
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di IndonesiaPengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
 
Paparan proposal
Paparan proposalPaparan proposal
Paparan proposal
 
Briefing Note & Rekomendasi Subsidi Bbm
Briefing Note & Rekomendasi Subsidi BbmBriefing Note & Rekomendasi Subsidi Bbm
Briefing Note & Rekomendasi Subsidi Bbm
 
National Energy Industry Development Blueprint in Indonesia 2005 - 2020
National Energy Industry Development Blueprint in Indonesia 2005 - 2020National Energy Industry Development Blueprint in Indonesia 2005 - 2020
National Energy Industry Development Blueprint in Indonesia 2005 - 2020
 
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...
 
Energi - New Paradigm
Energi - New ParadigmEnergi - New Paradigm
Energi - New Paradigm
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
 
Outlook energi-indonesia-2019
Outlook energi-indonesia-2019Outlook energi-indonesia-2019
Outlook energi-indonesia-2019
 
Sde tm11
Sde tm11Sde tm11
Sde tm11
 
Artikel potensi energi baru terbarukan
Artikel potensi energi baru terbarukan Artikel potensi energi baru terbarukan
Artikel potensi energi baru terbarukan
 
Bab 1 efisiensi energi
Bab 1 efisiensi energiBab 1 efisiensi energi
Bab 1 efisiensi energi
 
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
 

Plus de N'fall Sevenfoldism (8)

Energi Hidrogen
Energi HidrogenEnergi Hidrogen
Energi Hidrogen
 
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanol
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanolEnergi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanol
Energi Biomassa : biofuel, biodiesel, biogas,bioetanol
 
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya SatelitPaper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
Paper Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit
 
Paper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirPaper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklir
 
Presentasi cerobong surya dan kolam surya
Presentasi cerobong surya dan kolam suryaPresentasi cerobong surya dan kolam surya
Presentasi cerobong surya dan kolam surya
 
Paper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihPaper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersih
 
Meninggalkan shalat
Meninggalkan shalatMeninggalkan shalat
Meninggalkan shalat
 
Teknologi batubara bersih
Teknologi batubara bersihTeknologi batubara bersih
Teknologi batubara bersih
 

Dernier

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 

Dernier (20)

B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 

Kebijakan Nasional Untuk Energi Nasional

  • 1. DISUSUN OLEH : M. ROMADHON FAHLEVI 2013 11 290 KELAS G STT-PLN Jakarta 2014
  • 2. Peran Penting Kebijakan Energi Nasional • Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan energi Indonesia mencapai angka 7 – 8 persen per tahun. Meskipun demikian, masih tingginya elastisitas energi Indonesia yang berada pada kisaran 1,6, mencerminkan belum efisiennya penggunaan energi di Indonesia. Sebagai perbandingan, Thailand dan Singapura memiliki elastisitas energi sebesar 1,4 dan 1,1. Sementara negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika memiliki elastisitas energi yang berkisar antara 0,1 dan 0,2. Namun pertumbuhan energi yang tinggi ini tidak pula ditunjang dengan kebijakan penyediaan energi yang baik. Data menunjukkan, pada tahun 2011, minyak masih menjadi energi dengan pangsa terbesar yang mencapai 49,5 persen dari jumlah total energi sebesar 1,176 miliar Setara Barel Minyak (SBM)/Barrel Oil Equivalent (BOE). Pangsa terbesar selanjutnya adalah Batubara dan Gas dengan jumlah proporsi masing- masing sebesar 26 persen dan 20,4 persen (Gambar 1). Hal ini menunjukkan sangat tingginya ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil yang mencapai 95 persen.
  • 3. Gambar 1. Kondisi Bauran Energi Indonesia Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius mengingat dari tahun ke tahun kondisi cadangan energi fosil semakin menipis. Berdasarkan data neraca energi diperkirakan potensi minyak bumi Indonesia akan habis sekitar 23 tahun dari sekarang, sementara gas bumi dan batubara diperkirakan akan habis masing-masing pada 55 dan 83 tahun dari sekarang. Kondisi tersebut mengisyaratkan keharusan untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Dengan
  • 4. kondisi geologis dan letak geografisnya, Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang sangat besar. Tabel Neraca Energi Perkembangan Kebijakan Energi
  • 5. • Sampai dengan tahun tujuh puluhan, sumber daya energi dianggap masih sangat melimpah. Persoalan utama pada masa itu adalah usaha pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak bumi melalui kontrak bagi hasil. Dengan meningkatnya produksi minyak maka penerimaan negara yang masih bertumpu pada ekspor komoditas ini diharapkan semakin besar. • Gagasan penyusunan kebijakan energi di Indonesia itu sendiri pertama kali muncul pada tahun 1976. Tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya energi. Pemerintah kemudian membentuk Badan Koordinasi Energi Nasional (BAKOREN) yang setingkat dengan departemen dan bertanggung jawab memformulasikan kebijakan energi serta mengkoordinasikan implementasi kebijakan ini. BAKOREN untuk pertama kalinya mengeluarkan Kebijaksanaan Umum Bidang Energi (KUBE) pada tahun 1981. Kebijakan ini terus menerus diperbarui sesuai dengan perkembangan strategis lingkungan yang mempengaruhi pembangunan energi di Indonesia.
  • 6. • Pada tahun 1998, BAKOREN menyusun KUBE (Kebijakan Umum Bidaang Energi) KUBE ini bertujuan untuk menciptakan iklim yang mendukung terlaksananya strategi pembangunan bidang energi dan memberikan kepastian kepada pelaku ekonomi dalam kaitannya dengan pengadaan, penyediaan dan penggunaan energi. Dalam KUBE ini mulai diindikasikan adanya keterbatasan sumber daya energi, terutama minyak bumi. Minyak bumi diarahkan secara bertahap untuk digunakan di dalam negeri sebagai bahan bakar dan bahan baku industri yang dapat meningkatkan nilai tambah yang tinggi. Kebijakan energi yang perlu ditempuh mencakup lima kebijakan utama dan sembilan kebijakan pendukung (BAKOREN 1998). Kebijakan utama tersebut adalah:
  • 7. • a. Diversifikasi, yaitu penganekaragaman pemanfaatan energi, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan. Untuk energi fosil tidak menutup kemungkinan untuk melakukan impor sejauh menguntungkan secara ekonomis dan tidak merusak lingkungan. • b. Intensifikasi, yaitu pencarian sumber energi melalui kegiatan survei dan eksplorasi agar dapat meningkatkan cadangan baru terutama energi fosil. Pencarian sumber daya energi diarahkan di daerah yang belum pernah disurvei dan untuk daerah yang terindikasi dilakukan upaya untuk peningkatan status cadangan menjadi lebih pasti. • c. Konservasi, yang dilakukan mulai dari sisi hulu sampai ke hilir. • d. Penetapan harga rata-rata energi yang secara bertahap diarahkan mengikuti mekanisme pasar. • e. Memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan di sektor energi termasuk didalamnya memberikan prioritas dalam pemanfaatan energi bersih. Berdasarkan Perpres No 5 Tahun 2006 tersebut, tujuan kebijakan energi nasional adalah untuk mengarahkan
  • 8. upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri. Sementara sasaran kebijakan energi nasional adalah: • a. Tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari satu pada tahun 2025. • b. Terwujudnya bauran energi primer dengan peranan masing-masing jenis energi pada tahun 2025 adalah: - Minyak bumi menjadi kurang dari 20 persen. - Gas Bumi menjadi lebih dari 30 persen. - Batubara menjadi lebih dari 33 persen. - Bahan bakar nabati menjadi lebih dari 5 persen. - Panasbumi menjadi lebih dari 5 persen. - Biomassa, nuklir, mikrohidro, tenaga surya, dan tenaga angin menjadi5 persen. - Batubara yang dicairkan menjadi lebih dari 2 persen.
  • 9. • Perumusan KEN sebagai kebijakan publik haruslah mempertimbangkan faktor-faktor strategis, di antaranya : a. Faktor politik b. Faktor ekonomi dan finansial c. Faktor kelembagaan dan administratif d. Faktor teknologi e. Faktor sosial dan budaya f. Faktor keamanan dan pertahanan • Setiap kebijakan publik, sebagaimana juga KEN, akan memiliki tiga aspek yaitu input, proses dan output. Sebagai input dalam hal ini adalah permasalahan energi yang timbul karena faktor lingkungan dan keadaan yang melatarbelakangi suatu peristiwa yang menyebabkan timbulnya “masalah kebijakan” tersebut, yang berupa tuntutan masyarakat atau tantangan dan peluang, dan diharapkan dapat diatasi melalui suatu kebijakan publik. Sementara itu, proses perumusan KEN telah berjalan dengan mengikuti tata kerja DEN yang ditetapkan melalui Permen
  • 10. ESDM. Untuk output, KEN masih menunggu persetujuan DPR. Penyusunan KEN harus juga memperhatikan siklus kebijakan yaitu dapat dirumuskan, dapat diimplementasikan, dapat dimonitoring dan dapat dievaluasi.