SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
NAMA ANGGOTA
         KELOMPOK
• ABDULLAH JAMILAINI ATMOWIYONO
• FADHILAH KUSUMA ROSYADAH
• LULU FAJRIANI
• SITI NUR SYAMSIYAH
• SURANI NUR CAHYANI
KELANGSUNGAN HIDUP
        ORGANISME




            SELEKSI ALAM   REPRODUKSI
ADAPTASI
ADAPTASI MORFOLOGI
         Merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup yang memperlihatkan
   perubahan bentuk dan struktur tubuh.
A. Adaptasi Morfologi Pada Manusia
       Warna kulit pada manusia
       Susunan gigi pada manusia
B. Adaptasi Morfologi Pada Hewan
       Bentuk paruh yang bermacam-macam
       Burung yang memiliki kaki bermacam-macam
       Tipe mulut serangga bermacam-macam
C.      Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan
       Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
   •    Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
      kering, contohnya kaktus
   •     Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair,
     contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis,
     serta mempunyai banyak stomata.
   •    Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan
     lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
ADAPTASI FISIOLOGI

     Merupakan penyesuaian mahkluk hidup melalui
  fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan
  hidup.
A. Adaptasi Fisiologi Pada Manusia
     saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine
      (air seni).
    Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih
      banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di
      pantai/dataran rendah.
B. Adaptasi Fisiologi Pada hewan
    Enzim selulase pada cacing Teredo navalis yang digunakan untuk
      melumatkan kayu.
    Ikan air laut dan ikan air tawar
C. Adaptasi Fisiologi Pada Tumbuhan

– Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh
  serangga mempunyai bunga yang berbau khas.

– Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang
  dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain
  atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya.
  semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia
  beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya
          Adaptasi Tingkah Laku



     Adaptasi Tingkah Laku Pada Hewan
      Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah
    warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat
    hinggapnya.
      Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada
    bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu
    mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
    lingkungannya.
Adaptasi Tingkah Laku Pada Tumbuhan
 • Pada saat lingkungan dalam keadaan kering,
   tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean
   akan mematikan sebagian tubuhnya yang
   tumbuh di permukaan tanah.
• Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit,
   misalnya pohon jati dan randu,
   menggugurkan daunnya.
SELEKSI ALAM
   Merupakan proses penyeleksian secara alamiah oleh lingkungan sekitar (alam) untuk memilah-
    milah individu yang memiliki sifat yang sesuai dan meleyapkan sifat-sifat yang tidak sesuai dari suati
    populasi.
   Seleksi alam terjadi karena adanya faktor-faktor pembatas yang terdapat di alam seperti factor
    makanan, perubahan lingkungan, predator, tempat tinggal, mendapatkan pasangan dll. Kesemua
    factor-faktor pembatas tersebut terdapat di alam, sehingga dengan demikian alam sendirilah yang
    menyeleksi individu.

CONTOH :
   • Jerapah yang bervariasi lehernya karena adanya factor pembatas berupa factor makanan maka
     munculah Jerapah berleher panjang yang merupakan persilangana dari Jerapah berleher pendek
     dan berleher panjang.

    • Burung Finch (Pipit) yang bermigrasi dari Ekuador, Amerika Selatan menuju Kepulauan
      Galapagos. Hal ini juga terjadi karena adanya factor pembatas berupa factor makanan. Dari
      burung Finch dengan paruh pendek, pemakan biji-bijian, akan beradaptasi dengan lingkungan
      yang baru serta makanan yang tersedia sehingga munculah burung Finch dengan berbagai
      macam paruh tergantung dari jenis makananya. Dengan demikian species yang muncul di
      kemudian hari berbeda dengan species pertama kali yang datang di kepulauan Galapagos.
Faktor Penyeleksi Alam
      Seleksi alam dapat ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor –faktor
  tersebut adalah sebagai berikut :
a). Suhu lingkungan
       Pada daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu
       tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis.
       Dalam hal ini yang menjadi faktorbpenyeleksi adalah suhu lingkungan
       karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa
       menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah
       sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah.
b). Makanan
       setiap makhluk hidup memerlukan makanan. makanan akan menjadi
       faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan.
c). Cahaya Matahari
       faktor matahari berhubungan dengan penyeleksi tumbuhan dengan
      tingkat tinggi yang berklorofil karena tumbuhan menggunakan cahaya
      matahari untuk pembentukan makanan.
Punahnya Makhluk Hidup
     Kondisi alam dan lingkungan selalu berubah. Adanya
bencana alam maupun persaingan serta munculnya wabah
penyakit dan dapan mengakibatkan kepunahan. Alam
menyeleksi individu, individu-individu yang tidak dapat
menyesuaikan diri akan punah.
     Berikut beberapa contoh seleksi alam :
  a) Terjadinya spesies baru burung finch yang bermigrasi dari
  Ekuador, Amerika Selatan menuju Kepulauan Galapagos. Hal
  ini juga terjadi karena adanya factor pembatas berupa factor
  makanan. Dari burung Finch dengan paruh pendek,
  pemakan biji-bijian, akan beradaptasi dengan lingkungan
  yang baru serta makanan yang tersedia sehingga munculah
  burung Finch dengan berbagai macam paruh tergantung
  dari jenis makananya.
b) Jerapah yang berleher panjang
       Jerapah yang bervariasi lehernya karena adanya factor pembatas
berupa factor makanan maka munculah Jerapah berleher panjang yang
merupakan persilangana dari Jerapah berleher pendek dan berleher
panjang.

 c) Dinosaurus dan reptil-reptil raksasa punah
       Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan
tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan
ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke
atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan
hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati.
Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati.
Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Reproduksi (Perkembangbiakan)
 Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup yang penting karena
  bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua
  macam reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin)
  dan reproduksi generatif ( seksual/kawin ).


    1. perkembangiakan Tumbuhan
       Tumbuhan dapat berkembang baik secara vegetatif dan generatif.
       a. Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan
          Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat
          dibedakan menjadi dua,yaitu perkembanbiakan vegetatif alami
          dan perkembangbiakan vegetatif buatan.
Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan vegetatif yang
terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia), meliputi :
a). Rhizom
     Rhizom (akar rampang) adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di
     bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku-
     buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat
     kuncup.Rhizoma antara lain
     ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.

b). Geragih (stolon)
     Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di
    bawah permukaan tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-
    tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme baru. Contoh tumbuhan yang
    berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei (geragih
    tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih tunbuh di barvah
    permukaan tanah).

c). Tunas Adventif
     Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang
     ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan
     perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek,
     dan sukun.
Perkembangan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan
dengan bantuan manusia.
a). Setek
     Setek adalah pemisahan atau pemotongan bagian tanaman
untuk menghasilkan tanaman baru. Setek di bagi menjadi
dua,yaitu : setek daun dan setek batang.
 Setek daun dilakukan dengan menanam daun atau
potongannya. Tanaman yang dapat diperbanyak daunya antara
lain begonia dan cocor bebek.
 Setek batang dilakukan dengan menanam bagian batang
atau cabang tanaman yang sudah cukup umurnya, dengan cara
menancapkan potongan batang atau cabang tanaman ke dalam
tanah. Contohnya ketela pohon,sirih,melati,mawar dan waru.
b). Mencangkok
      Biasanya dilakukan pada tanaman buah-buahan, misalnya a, jambu
air dan rambutan.
 c). Menempel(okulasi)
      yaitu menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang berbeda
untuk mendapatkan mutu tanaman dengan yang lebih baik.
Misalnya, bagian bawah berasal dari tubuh tanaman mangga yang rasanya
masam, tetapi memililiki akar yang kuat dan bagian atas berasal dari
tanaman mangga yang rasanya manis, tetapi akarnya kurang kuat.
 d). Mengenten(menyambung)
      untuk memperbaiki kualitas tanaman, misalnya menghasilkan
tanaman yang berbunga banyak dan warna-warni atau menghasilkan
tanaman yang berbuah manis, dapat dilakukan dengan berbagai upaya.
Upaya yang paling dikenal masyarakat adalah menempel(okulasi) dan
mengenten(menyambung).
e). Merunduk
    cara perkembangbiakan merunduk
dilakukan dengan merundukkan dan
membelokkan      cabang    tanaman
sampai ke tana, kemudian ditimbuni
dengan tanah. Setelah akar tumbuh
kuat, cabang batang tersebut dapat
dipotong. Contoh almanda, apel, dan
kaca piring.
Perkembangbiakan Generatif
  Organ yang berperan pada perkembangbiakan secara
generatif adalah bunga. Perkembangan generatif pada
tumbuhan melibatkan dua proses, penyerbukan yang diikuti
pembuahan.
1) penyerbukan
  Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae),
penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya atau melekatnya
serbuk sari dikepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup,
(Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk
sari langsung pada bakal biji.
 2) Pembuahan
      adalah proses peleburan antara sel kelamin jantan
(sperma) dan sel kelamin betina (sel telur/ ovum).
Pembuahan pada Angiospermae berlangsung dalam ruang
bakal biji.
Perkembangbiakan Pada Hewan
1) Membelah diri
       perkembangbiakan dengan cara membelah diri
    hanya terjadi pada protozoa (hewan bersel satu),
    misalnya Amoeba, Paramaecium, dan Euglena.
2) Fragmentasi
       pada fragmentasi,individu baru terbentuk dari
    potongan tubuh induknya. Masing masing potongan
    tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi
    individu baru. Contohnya pada cacing planaria.
3) Pembentukan tunas
       contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan
    membentuk tunas ialah hydra. Contoh hewan lain
    yang berkembang biak dengan tunas adalah ubur-
    ubur,hewan karang dan anemon laut.
Perkembangbiakan Generatif
Hewan Avertebrata :
1). Protozoa
2). Porifera
3). Coelenterata
4). Vermes
5). Artropoda
Hewan Vertebrata
 1) Fertilisasi Eksternal
       Pertemuan antara sperma dan ovum terjadi di
luar tubuh induk betina. Fertilisasi eksternal terjadi
pada anggota Vertebrata yang termasuk kelas
Pisces(ikan), dan Amphibia(Amfibia).
2)Fertilisasi Internal
       Pertemuan antara sperma dan ovum terjadi di
dalam tubuh induk betina. Terjadi pada anggota kelas
Reptilia(hewan       melata),  Aves(burung),    dan
Mammalia(hewan menyusui).
Wujud embrio pada saat keluar
•   Ovipar (bertelur) adalah jenis reproduksi dengan
    cara menghasilkan telur yang berkembang dan
    menetas di luar tubuh induknya, misalnya :
    ayam,burung,ikan, dan katak.
•   Ovovivipar (bertelur-beranak) adalah reproduksi
    yang menghasilkan telur dan memeliharanya di
    dalam tubuh induknya, tapi embrio tidak mendapat
    makanan dari induknya. Misalnya : kadal dan ular.
•   Vivipar (beranak) adalah reproduksi dengan cara
    memelihara telur yang dibuahi di dalam ytubuh
    induknya dan selama perkembangannya, embrio
    mendapatkan makanan dari induknya, misalnya :
    pada kucing, kambing dan hewan menyusui lainnya.

Contenu connexe

Tendances

Keanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeKeanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeNurul Hidayah
 
Bab 3 Biodiversiti
Bab 3 BiodiversitiBab 3 Biodiversiti
Bab 3 BiodiversitiSafwan Yusuf
 
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organismeIpa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organismem. syaiful anwar
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKurniawaty Sabiis
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Syeahdean123
 
Kelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupKelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupAndina Tasya
 
kelangsungan hidup makhluk hidup
kelangsungan hidup makhluk hidupkelangsungan hidup makhluk hidup
kelangsungan hidup makhluk hidupGoogle
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Syarifah Algadri
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayatidhianhariani
 
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9iBab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9iNining Mtsnkra
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeResa Indar P
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)RaissaMaulidya
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Pujiati Puu
 

Tendances (18)

Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Adaptasi
AdaptasiAdaptasi
Adaptasi
 
Keanekaragaman organisme
Keanekaragaman organismeKeanekaragaman organisme
Keanekaragaman organisme
 
Bab 3 Biodiversiti
Bab 3 BiodiversitiBab 3 Biodiversiti
Bab 3 Biodiversiti
 
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organismeIpa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
Ipa kls 9 bab 4. kelangsungan hidup organisme
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Kelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidupKelangsungan hidup mahluk hidup
Kelangsungan hidup mahluk hidup
 
kelangsungan hidup makhluk hidup
kelangsungan hidup makhluk hidupkelangsungan hidup makhluk hidup
kelangsungan hidup makhluk hidup
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
137478520 topik-8-ekosistem-dinamik
137478520 topik-8-ekosistem-dinamik137478520 topik-8-ekosistem-dinamik
137478520 topik-8-ekosistem-dinamik
 
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9iBab iv kelangsungan hidup organisme 9i
Bab iv kelangsungan hidup organisme 9i
 
Lesson 8.1
Lesson 8.1Lesson 8.1
Lesson 8.1
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
Bab 2 Biologi Kelas X (Keanekaragaman Hayati)
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 

En vedette

Aging and Financial Inclusion
Aging and Financial InclusionAging and Financial Inclusion
Aging and Financial InclusionAliMaryLiv
 
Heart & blood, white cells 2
 Heart & blood, white cells 2 Heart & blood, white cells 2
Heart & blood, white cells 2perlaa7
 
Upper and lower tract
Upper and lower tractUpper and lower tract
Upper and lower tractperlaa7
 
Male & female reproductve system
Male & female reproductve systemMale & female reproductve system
Male & female reproductve systemperlaa7
 
Giving and Borrowing Things
Giving and Borrowing ThingsGiving and Borrowing Things
Giving and Borrowing ThingsAgusDarmaPutra
 
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9iBab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9iNining Mtsnkra
 
Path of circulation arteries & veins
Path of circulation arteries & veinsPath of circulation arteries & veins
Path of circulation arteries & veinsperlaa7
 
Digestive system
Digestive systemDigestive system
Digestive systemperlaa7
 
Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9j
Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9jBab 4 kelangsungan hidup organisme 9j
Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9jNining Mtsnkra
 
Cáncer de ovario
Cáncer de ovarioCáncer de ovario
Cáncer de ovarioSabri Dom
 
IWB Presentation Assignment 4
IWB Presentation Assignment 4 IWB Presentation Assignment 4
IWB Presentation Assignment 4 fuzefotos
 

En vedette (18)

What if
What ifWhat if
What if
 
Bedah skl biologi
Bedah skl biologiBedah skl biologi
Bedah skl biologi
 
Aging and Financial Inclusion
Aging and Financial InclusionAging and Financial Inclusion
Aging and Financial Inclusion
 
Nóminas selectivos
Nóminas selectivosNóminas selectivos
Nóminas selectivos
 
Heart & blood, white cells 2
 Heart & blood, white cells 2 Heart & blood, white cells 2
Heart & blood, white cells 2
 
Upper and lower tract
Upper and lower tractUpper and lower tract
Upper and lower tract
 
Bab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9iBab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9i
 
Male & female reproductve system
Male & female reproductve systemMale & female reproductve system
Male & female reproductve system
 
Bab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9iBab 6 kls 9i
Bab 6 kls 9i
 
Giving and Borrowing Things
Giving and Borrowing ThingsGiving and Borrowing Things
Giving and Borrowing Things
 
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9iBab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
Bab 4 adaptasi mahluk hidup 9i
 
Path of circulation arteries & veins
Path of circulation arteries & veinsPath of circulation arteries & veins
Path of circulation arteries & veins
 
Digestive system
Digestive systemDigestive system
Digestive system
 
Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9j
Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9jBab 4 kelangsungan hidup organisme 9j
Bab 4 kelangsungan hidup organisme 9j
 
Mbsr
Mbsr Mbsr
Mbsr
 
Cáncer de ovario
Cáncer de ovarioCáncer de ovario
Cáncer de ovario
 
Brand culture
Brand cultureBrand culture
Brand culture
 
IWB Presentation Assignment 4
IWB Presentation Assignment 4 IWB Presentation Assignment 4
IWB Presentation Assignment 4
 

Similaire à Kelangsungan hidup organisme++

PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPeniKusumastuti1
 
Bab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organismeBab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organismeNining Mtsnkra
 
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan AdaptasiKelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan AdaptasiPutri Larasantang
 
4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mhSugeng Pamudji
 
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISMEBAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISMEAlvianita Tri Utami
 
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanPertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanAhmad Nawawi, S.Kom
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistemsnurfia
 
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoAdaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoWong Cilik
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidupKelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidupmamadila
 
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP Anung Hastuti
 
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup
Makalah tingkatan organisme makhluk hidupMakalah tingkatan organisme makhluk hidup
Makalah tingkatan organisme makhluk hidupSeptian Muna Barakati
 

Similaire à Kelangsungan hidup organisme++ (20)

PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
 
Bab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organismeBab 4 kelangsungan hidup organisme
Bab 4 kelangsungan hidup organisme
 
151021 kelas 5
151021 kelas 5151021 kelas 5
151021 kelas 5
 
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan AdaptasiKelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
Kelangsungan Hidup Pada Makhluk Hidup dan Adaptasi
 
4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh4. rpp kelangsungan hidup mh
4. rpp kelangsungan hidup mh
 
makalah biologi
makalah biologimakalah biologi
makalah biologi
 
Ekologi lingkungan
Ekologi lingkunganEkologi lingkungan
Ekologi lingkungan
 
Ekologi lingkungan
Ekologi lingkunganEkologi lingkungan
Ekologi lingkungan
 
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISMEBAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
BAB III - KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
 
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewanPertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 5 sistem reproduksi pada hewan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sescoAdaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
Adaptasi mahluk hidup terhadap lingkungan by sesco
 
Makalah ekosistem
Makalah ekosistemMakalah ekosistem
Makalah ekosistem
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidupKelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup
 
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
 
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup
Makalah tingkatan organisme makhluk hidupMakalah tingkatan organisme makhluk hidup
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup
 
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup
Makalah tingkatan organisme makhluk hidupMakalah tingkatan organisme makhluk hidup
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup
 
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup
Makalah tingkatan organisme makhluk hidupMakalah tingkatan organisme makhluk hidup
Makalah tingkatan organisme makhluk hidup
 
EVOLUSI_ppt.pptx
EVOLUSI_ppt.pptxEVOLUSI_ppt.pptx
EVOLUSI_ppt.pptx
 

Plus de Nining Mtsnkra

Plus de Nining Mtsnkra (20)

Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9jBab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
 
Bab 1 sistem ekskresi kls 9j
Bab 1 sistem ekskresi kls 9jBab 1 sistem ekskresi kls 9j
Bab 1 sistem ekskresi kls 9j
 
Bab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9iBab 6 bioteknologi kls 9i
Bab 6 bioteknologi kls 9i
 
Bab 6 bioteknologi 9j
Bab 6 bioteknologi 9jBab 6 bioteknologi 9j
Bab 6 bioteknologi 9j
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
Bab 1 sistem ekskresi kls 9i
Bab 1 sistem ekskresi kls 9iBab 1 sistem ekskresi kls 9i
Bab 1 sistem ekskresi kls 9i
 
Bab 6 kls 9j
Bab 6 kls 9jBab 6 kls 9j
Bab 6 kls 9j
 
Bab 5 kls 9i
Bab 5 kls 9iBab 5 kls 9i
Bab 5 kls 9i
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Mendidik anak
Mendidik anakMendidik anak
Mendidik anak
 
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusia
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusiaSistem koordinasi dan alat indra pada manusia
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusia
 
Sistem ekresi
Sistem ekresiSistem ekresi
Sistem ekresi
 
Kupu kupu 2
Kupu kupu 2Kupu kupu 2
Kupu kupu 2
 
Bab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem sarafBab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem saraf
 
Sistem ekresi pada manusia
Sistem ekresi pada manusiaSistem ekresi pada manusia
Sistem ekresi pada manusia
 
Istri setia
Istri setiaIstri setia
Istri setia
 
9. renungkan mindset
9. renungkan mindset9. renungkan mindset
9. renungkan mindset
 
Istri setia
Istri setiaIstri setia
Istri setia
 

Kelangsungan hidup organisme++

  • 1. NAMA ANGGOTA KELOMPOK • ABDULLAH JAMILAINI ATMOWIYONO • FADHILAH KUSUMA ROSYADAH • LULU FAJRIANI • SITI NUR SYAMSIYAH • SURANI NUR CAHYANI
  • 2. KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME SELEKSI ALAM REPRODUKSI ADAPTASI
  • 3. ADAPTASI MORFOLOGI Merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup yang memperlihatkan perubahan bentuk dan struktur tubuh. A. Adaptasi Morfologi Pada Manusia  Warna kulit pada manusia  Susunan gigi pada manusia B. Adaptasi Morfologi Pada Hewan  Bentuk paruh yang bermacam-macam  Burung yang memiliki kaki bermacam-macam  Tipe mulut serangga bermacam-macam C. Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut. • Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus • Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata. • Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
  • 4. ADAPTASI FISIOLOGI Merupakan penyesuaian mahkluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. A. Adaptasi Fisiologi Pada Manusia  saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).  Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah. B. Adaptasi Fisiologi Pada hewan  Enzim selulase pada cacing Teredo navalis yang digunakan untuk melumatkan kayu.  Ikan air laut dan ikan air tawar
  • 5. C. Adaptasi Fisiologi Pada Tumbuhan – Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas. – Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya
  • 6. Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi Tingkah Laku Pada Hewan Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
  • 7. Adaptasi Tingkah Laku Pada Tumbuhan • Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah. • Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
  • 8. SELEKSI ALAM  Merupakan proses penyeleksian secara alamiah oleh lingkungan sekitar (alam) untuk memilah- milah individu yang memiliki sifat yang sesuai dan meleyapkan sifat-sifat yang tidak sesuai dari suati populasi.  Seleksi alam terjadi karena adanya faktor-faktor pembatas yang terdapat di alam seperti factor makanan, perubahan lingkungan, predator, tempat tinggal, mendapatkan pasangan dll. Kesemua factor-faktor pembatas tersebut terdapat di alam, sehingga dengan demikian alam sendirilah yang menyeleksi individu. CONTOH : • Jerapah yang bervariasi lehernya karena adanya factor pembatas berupa factor makanan maka munculah Jerapah berleher panjang yang merupakan persilangana dari Jerapah berleher pendek dan berleher panjang. • Burung Finch (Pipit) yang bermigrasi dari Ekuador, Amerika Selatan menuju Kepulauan Galapagos. Hal ini juga terjadi karena adanya factor pembatas berupa factor makanan. Dari burung Finch dengan paruh pendek, pemakan biji-bijian, akan beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta makanan yang tersedia sehingga munculah burung Finch dengan berbagai macam paruh tergantung dari jenis makananya. Dengan demikian species yang muncul di kemudian hari berbeda dengan species pertama kali yang datang di kepulauan Galapagos.
  • 9. Faktor Penyeleksi Alam Seleksi alam dapat ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor –faktor tersebut adalah sebagai berikut : a). Suhu lingkungan Pada daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini yang menjadi faktorbpenyeleksi adalah suhu lingkungan karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. b). Makanan setiap makhluk hidup memerlukan makanan. makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan. c). Cahaya Matahari faktor matahari berhubungan dengan penyeleksi tumbuhan dengan tingkat tinggi yang berklorofil karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk pembentukan makanan.
  • 10. Punahnya Makhluk Hidup Kondisi alam dan lingkungan selalu berubah. Adanya bencana alam maupun persaingan serta munculnya wabah penyakit dan dapan mengakibatkan kepunahan. Alam menyeleksi individu, individu-individu yang tidak dapat menyesuaikan diri akan punah. Berikut beberapa contoh seleksi alam : a) Terjadinya spesies baru burung finch yang bermigrasi dari Ekuador, Amerika Selatan menuju Kepulauan Galapagos. Hal ini juga terjadi karena adanya factor pembatas berupa factor makanan. Dari burung Finch dengan paruh pendek, pemakan biji-bijian, akan beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta makanan yang tersedia sehingga munculah burung Finch dengan berbagai macam paruh tergantung dari jenis makananya.
  • 11. b) Jerapah yang berleher panjang Jerapah yang bervariasi lehernya karena adanya factor pembatas berupa factor makanan maka munculah Jerapah berleher panjang yang merupakan persilangana dari Jerapah berleher pendek dan berleher panjang. c) Dinosaurus dan reptil-reptil raksasa punah Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
  • 12. Reproduksi (Perkembangbiakan)  Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup yang penting karena bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua macam reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan reproduksi generatif ( seksual/kawin ).  1. perkembangiakan Tumbuhan Tumbuhan dapat berkembang baik secara vegetatif dan generatif. a. Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua,yaitu perkembanbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.
  • 13. Perkembangbiakan Vegetatif Alami Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan vegetatif yang terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia), meliputi : a). Rhizom Rhizom (akar rampang) adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku- buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup.Rhizoma antara lain ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak. b). Geragih (stolon) Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas- tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei (geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih tunbuh di barvah permukaan tanah). c). Tunas Adventif Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek, dan sukun.
  • 14. Perkembangan Vegetatif Buatan Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan dengan bantuan manusia. a). Setek Setek adalah pemisahan atau pemotongan bagian tanaman untuk menghasilkan tanaman baru. Setek di bagi menjadi dua,yaitu : setek daun dan setek batang.  Setek daun dilakukan dengan menanam daun atau potongannya. Tanaman yang dapat diperbanyak daunya antara lain begonia dan cocor bebek.  Setek batang dilakukan dengan menanam bagian batang atau cabang tanaman yang sudah cukup umurnya, dengan cara menancapkan potongan batang atau cabang tanaman ke dalam tanah. Contohnya ketela pohon,sirih,melati,mawar dan waru.
  • 15. b). Mencangkok Biasanya dilakukan pada tanaman buah-buahan, misalnya a, jambu air dan rambutan. c). Menempel(okulasi) yaitu menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang berbeda untuk mendapatkan mutu tanaman dengan yang lebih baik. Misalnya, bagian bawah berasal dari tubuh tanaman mangga yang rasanya masam, tetapi memililiki akar yang kuat dan bagian atas berasal dari tanaman mangga yang rasanya manis, tetapi akarnya kurang kuat. d). Mengenten(menyambung) untuk memperbaiki kualitas tanaman, misalnya menghasilkan tanaman yang berbunga banyak dan warna-warni atau menghasilkan tanaman yang berbuah manis, dapat dilakukan dengan berbagai upaya. Upaya yang paling dikenal masyarakat adalah menempel(okulasi) dan mengenten(menyambung).
  • 16. e). Merunduk cara perkembangbiakan merunduk dilakukan dengan merundukkan dan membelokkan cabang tanaman sampai ke tana, kemudian ditimbuni dengan tanah. Setelah akar tumbuh kuat, cabang batang tersebut dapat dipotong. Contoh almanda, apel, dan kaca piring.
  • 17. Perkembangbiakan Generatif Organ yang berperan pada perkembangbiakan secara generatif adalah bunga. Perkembangan generatif pada tumbuhan melibatkan dua proses, penyerbukan yang diikuti pembuahan. 1) penyerbukan Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya atau melekatnya serbuk sari dikepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup, (Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji. 2) Pembuahan adalah proses peleburan antara sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (sel telur/ ovum). Pembuahan pada Angiospermae berlangsung dalam ruang bakal biji.
  • 18. Perkembangbiakan Pada Hewan 1) Membelah diri perkembangbiakan dengan cara membelah diri hanya terjadi pada protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Paramaecium, dan Euglena. 2) Fragmentasi pada fragmentasi,individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya pada cacing planaria. 3) Pembentukan tunas contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah hydra. Contoh hewan lain yang berkembang biak dengan tunas adalah ubur- ubur,hewan karang dan anemon laut.
  • 19. Perkembangbiakan Generatif Hewan Avertebrata : 1). Protozoa 2). Porifera 3). Coelenterata 4). Vermes 5). Artropoda
  • 20. Hewan Vertebrata 1) Fertilisasi Eksternal Pertemuan antara sperma dan ovum terjadi di luar tubuh induk betina. Fertilisasi eksternal terjadi pada anggota Vertebrata yang termasuk kelas Pisces(ikan), dan Amphibia(Amfibia). 2)Fertilisasi Internal Pertemuan antara sperma dan ovum terjadi di dalam tubuh induk betina. Terjadi pada anggota kelas Reptilia(hewan melata), Aves(burung), dan Mammalia(hewan menyusui).
  • 21. Wujud embrio pada saat keluar • Ovipar (bertelur) adalah jenis reproduksi dengan cara menghasilkan telur yang berkembang dan menetas di luar tubuh induknya, misalnya : ayam,burung,ikan, dan katak. • Ovovivipar (bertelur-beranak) adalah reproduksi yang menghasilkan telur dan memeliharanya di dalam tubuh induknya, tapi embrio tidak mendapat makanan dari induknya. Misalnya : kadal dan ular. • Vivipar (beranak) adalah reproduksi dengan cara memelihara telur yang dibuahi di dalam ytubuh induknya dan selama perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari induknya, misalnya : pada kucing, kambing dan hewan menyusui lainnya.