3. ADAPTASI MORFOLOGI
Merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup yang memperlihatkan
perubahan bentuk dan struktur tubuh.
A. Adaptasi Morfologi Pada Manusia
Warna kulit pada manusia
Susunan gigi pada manusia
B. Adaptasi Morfologi Pada Hewan
Bentuk paruh yang bermacam-macam
Burung yang memiliki kaki bermacam-macam
Tipe mulut serangga bermacam-macam
C. Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
• Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
kering, contohnya kaktus
• Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair,
contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis,
serta mempunyai banyak stomata.
• Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan
lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
4. ADAPTASI FISIOLOGI
Merupakan penyesuaian mahkluk hidup melalui
fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan
hidup.
A. Adaptasi Fisiologi Pada Manusia
saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine
(air seni).
Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih
banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di
pantai/dataran rendah.
B. Adaptasi Fisiologi Pada hewan
Enzim selulase pada cacing Teredo navalis yang digunakan untuk
melumatkan kayu.
Ikan air laut dan ikan air tawar
5. C. Adaptasi Fisiologi Pada Tumbuhan
– Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh
serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
– Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang
dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain
atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya.
semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia
beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya
6. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi Tingkah Laku Pada Hewan
Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah
warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat
hinggapnya.
Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada
bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu
mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungannya.
7. Adaptasi Tingkah Laku Pada Tumbuhan
• Pada saat lingkungan dalam keadaan kering,
tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean
akan mematikan sebagian tubuhnya yang
tumbuh di permukaan tanah.
• Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit,
misalnya pohon jati dan randu,
menggugurkan daunnya.
8. SELEKSI ALAM
Merupakan proses penyeleksian secara alamiah oleh lingkungan sekitar (alam) untuk memilah-
milah individu yang memiliki sifat yang sesuai dan meleyapkan sifat-sifat yang tidak sesuai dari suati
populasi.
Seleksi alam terjadi karena adanya faktor-faktor pembatas yang terdapat di alam seperti factor
makanan, perubahan lingkungan, predator, tempat tinggal, mendapatkan pasangan dll. Kesemua
factor-faktor pembatas tersebut terdapat di alam, sehingga dengan demikian alam sendirilah yang
menyeleksi individu.
CONTOH :
• Jerapah yang bervariasi lehernya karena adanya factor pembatas berupa factor makanan maka
munculah Jerapah berleher panjang yang merupakan persilangana dari Jerapah berleher pendek
dan berleher panjang.
• Burung Finch (Pipit) yang bermigrasi dari Ekuador, Amerika Selatan menuju Kepulauan
Galapagos. Hal ini juga terjadi karena adanya factor pembatas berupa factor makanan. Dari
burung Finch dengan paruh pendek, pemakan biji-bijian, akan beradaptasi dengan lingkungan
yang baru serta makanan yang tersedia sehingga munculah burung Finch dengan berbagai
macam paruh tergantung dari jenis makananya. Dengan demikian species yang muncul di
kemudian hari berbeda dengan species pertama kali yang datang di kepulauan Galapagos.
9. Faktor Penyeleksi Alam
Seleksi alam dapat ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor –faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
a). Suhu lingkungan
Pada daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu
tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis.
Dalam hal ini yang menjadi faktorbpenyeleksi adalah suhu lingkungan
karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa
menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah
sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah.
b). Makanan
setiap makhluk hidup memerlukan makanan. makanan akan menjadi
faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan.
c). Cahaya Matahari
faktor matahari berhubungan dengan penyeleksi tumbuhan dengan
tingkat tinggi yang berklorofil karena tumbuhan menggunakan cahaya
matahari untuk pembentukan makanan.
10. Punahnya Makhluk Hidup
Kondisi alam dan lingkungan selalu berubah. Adanya
bencana alam maupun persaingan serta munculnya wabah
penyakit dan dapan mengakibatkan kepunahan. Alam
menyeleksi individu, individu-individu yang tidak dapat
menyesuaikan diri akan punah.
Berikut beberapa contoh seleksi alam :
a) Terjadinya spesies baru burung finch yang bermigrasi dari
Ekuador, Amerika Selatan menuju Kepulauan Galapagos. Hal
ini juga terjadi karena adanya factor pembatas berupa factor
makanan. Dari burung Finch dengan paruh pendek,
pemakan biji-bijian, akan beradaptasi dengan lingkungan
yang baru serta makanan yang tersedia sehingga munculah
burung Finch dengan berbagai macam paruh tergantung
dari jenis makananya.
11. b) Jerapah yang berleher panjang
Jerapah yang bervariasi lehernya karena adanya factor pembatas
berupa factor makanan maka munculah Jerapah berleher panjang yang
merupakan persilangana dari Jerapah berleher pendek dan berleher
panjang.
c) Dinosaurus dan reptil-reptil raksasa punah
Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan
tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan
ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke
atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan
hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati.
Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati.
Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
12. Reproduksi (Perkembangbiakan)
Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup yang penting karena
bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua
macam reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin)
dan reproduksi generatif ( seksual/kawin ).
1. perkembangiakan Tumbuhan
Tumbuhan dapat berkembang baik secara vegetatif dan generatif.
a. Perkembangbiakan Vegetatif Pada Tumbuhan
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat
dibedakan menjadi dua,yaitu perkembanbiakan vegetatif alami
dan perkembangbiakan vegetatif buatan.
13. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan vegetatif yang
terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia), meliputi :
a). Rhizom
Rhizom (akar rampang) adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di
bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku-
buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat
kuncup.Rhizoma antara lain
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
b). Geragih (stolon)
Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di
bawah permukaan tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-
tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme baru. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei (geragih
tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih tunbuh di barvah
permukaan tanah).
c). Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang
ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan
perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek,
dan sukun.
14. Perkembangan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan
dengan bantuan manusia.
a). Setek
Setek adalah pemisahan atau pemotongan bagian tanaman
untuk menghasilkan tanaman baru. Setek di bagi menjadi
dua,yaitu : setek daun dan setek batang.
Setek daun dilakukan dengan menanam daun atau
potongannya. Tanaman yang dapat diperbanyak daunya antara
lain begonia dan cocor bebek.
Setek batang dilakukan dengan menanam bagian batang
atau cabang tanaman yang sudah cukup umurnya, dengan cara
menancapkan potongan batang atau cabang tanaman ke dalam
tanah. Contohnya ketela pohon,sirih,melati,mawar dan waru.
15. b). Mencangkok
Biasanya dilakukan pada tanaman buah-buahan, misalnya a, jambu
air dan rambutan.
c). Menempel(okulasi)
yaitu menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang berbeda
untuk mendapatkan mutu tanaman dengan yang lebih baik.
Misalnya, bagian bawah berasal dari tubuh tanaman mangga yang rasanya
masam, tetapi memililiki akar yang kuat dan bagian atas berasal dari
tanaman mangga yang rasanya manis, tetapi akarnya kurang kuat.
d). Mengenten(menyambung)
untuk memperbaiki kualitas tanaman, misalnya menghasilkan
tanaman yang berbunga banyak dan warna-warni atau menghasilkan
tanaman yang berbuah manis, dapat dilakukan dengan berbagai upaya.
Upaya yang paling dikenal masyarakat adalah menempel(okulasi) dan
mengenten(menyambung).
16. e). Merunduk
cara perkembangbiakan merunduk
dilakukan dengan merundukkan dan
membelokkan cabang tanaman
sampai ke tana, kemudian ditimbuni
dengan tanah. Setelah akar tumbuh
kuat, cabang batang tersebut dapat
dipotong. Contoh almanda, apel, dan
kaca piring.
17. Perkembangbiakan Generatif
Organ yang berperan pada perkembangbiakan secara
generatif adalah bunga. Perkembangan generatif pada
tumbuhan melibatkan dua proses, penyerbukan yang diikuti
pembuahan.
1) penyerbukan
Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae),
penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya atau melekatnya
serbuk sari dikepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup,
(Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk
sari langsung pada bakal biji.
2) Pembuahan
adalah proses peleburan antara sel kelamin jantan
(sperma) dan sel kelamin betina (sel telur/ ovum).
Pembuahan pada Angiospermae berlangsung dalam ruang
bakal biji.
18. Perkembangbiakan Pada Hewan
1) Membelah diri
perkembangbiakan dengan cara membelah diri
hanya terjadi pada protozoa (hewan bersel satu),
misalnya Amoeba, Paramaecium, dan Euglena.
2) Fragmentasi
pada fragmentasi,individu baru terbentuk dari
potongan tubuh induknya. Masing masing potongan
tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi
individu baru. Contohnya pada cacing planaria.
3) Pembentukan tunas
contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan
membentuk tunas ialah hydra. Contoh hewan lain
yang berkembang biak dengan tunas adalah ubur-
ubur,hewan karang dan anemon laut.
20. Hewan Vertebrata
1) Fertilisasi Eksternal
Pertemuan antara sperma dan ovum terjadi di
luar tubuh induk betina. Fertilisasi eksternal terjadi
pada anggota Vertebrata yang termasuk kelas
Pisces(ikan), dan Amphibia(Amfibia).
2)Fertilisasi Internal
Pertemuan antara sperma dan ovum terjadi di
dalam tubuh induk betina. Terjadi pada anggota kelas
Reptilia(hewan melata), Aves(burung), dan
Mammalia(hewan menyusui).
21. Wujud embrio pada saat keluar
• Ovipar (bertelur) adalah jenis reproduksi dengan
cara menghasilkan telur yang berkembang dan
menetas di luar tubuh induknya, misalnya :
ayam,burung,ikan, dan katak.
• Ovovivipar (bertelur-beranak) adalah reproduksi
yang menghasilkan telur dan memeliharanya di
dalam tubuh induknya, tapi embrio tidak mendapat
makanan dari induknya. Misalnya : kadal dan ular.
• Vivipar (beranak) adalah reproduksi dengan cara
memelihara telur yang dibuahi di dalam ytubuh
induknya dan selama perkembangannya, embrio
mendapatkan makanan dari induknya, misalnya :
pada kucing, kambing dan hewan menyusui lainnya.