SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
1


            ASEAN OPEN SKY, SIAPKAH INDONESIA?

Minggu Kliwon, 06 Juni, 2010




ASEAN Open Sky Policy merupakan kebijakan untuk membuka wilayah
udara antar sesama anggota negara ASEAN. Singkat kata, ini tidak lain
merupakan bentuk liberalisasi angkutan udara yang telah menjadi komitmen
kepala negara masing-masing negara anggota dalam Bali Concord II yang
dideklarasikan pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN tahun 2003.

ASEAN atau Association of South East Asia Nation, merupakan organisasi
negara-negara di Asia Tenggara yang terbentuk tahun 1967 beranggotakan
lima negara awal yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan
Filipina. Diikuti penambahan anggota kemudian, Brunei Darussalam (1984),
Vietnam (1995), Laos dan Myanmar (1997) dengan yang terakhir Kamboja
(1999). Pendirian ASEAN memang bertujuan pokok untuk kesejahteraan
dan kerjasama dalam bidang ekonomi.

Dalam Bali Concord II disebutkan cita-cita terbentuknya ASEAN Economic
Comunity 2020 dengan angkutan udara menjadi salah satu dari 12 sektor
yang akan diintegrasikan pada tahun 2010. Kekuatan dari negara-negara
ASEAN ini harus segera dipersatukan layaknya Eropa dengan Uni Eropa-
nya untuk menghadapi tantangan dan persaingan dari negara besar Asia,
seperti Cina dan India.

Untuk penerbangan sendiri, tahap-tahap menuju ke arah sana mulai
dilakukan. Tahun 2008 pembatasan untuk penerbangan antar ibukota negara
ASEAN dihapus. Menyusul kemudian hak angkut kargo pada tahun 2009
dan diikuti hak angkut penumpang tahun 2010 dengan puncaknya ASEAN
Single Aviation Market tahun 2015 yang tertuang dalam The ASEAN Air
2


Transport Working Group: “The Roadmap for the Integration of ASEAN:
Competitive Air Services Policy”.

Menuju Liberalisasi

Tidak sedikit yang skeptis mengenai terwujudnya liberalisasi penerbangan
ASEAN ini. Mengapa? Karena situasi dan kondisi tiap-tiap negara berbeda.
Ada yang sangat maju dan sebaliknya beberapa negara masih dalam tahap
membangun bahkan ada yang belum siap sama sekali. Kerjasama bisa
menjadi timpang dan akan berakibat kelak satu pihak yang kuat akan
memangsa pihak yang lemah.

Singapura misalnya, telah jauh-jauh hari diwaspadai akan segera menguasai
pasar jika ASEAN Open Sky terwujud. Perdana Menteri Lee Hsien Loong
dalam pembukaannya pada 13th ASEAN Transport Ministers Meeting 2007,
menganjurkan untuk mempercepat proses tersebut guna semakin
meningkatkan perkembangan angkutan udara di regional Asia Tenggara.
“Hal ini (percepatan liberalisasi penerbangan) akan menunjukan pada dunia
bahwa ASEAN dapat beraksi cepat dalam mewujudkan rencana menjadi
tindakan yang konkrit.” begitu tambahnya.

Tidak mengherankan Singapura sangat mengebu-gebu. Dari sisi pengalaman
saja, Singapura telah lama melakukan open sky sejak tahun 1960-an, dimana
maskapai asal Eropa, Asia, dan bahkan Amerika Serikat bebas terbang dari
dan ke Singapura. Maklum negeri kecil yang memiliki luas kurang dari
provinsi Jawa Barat ini tak mungkin mengandalkan pasar domestik saja.
Karena itulah Singapura membangun Changi menjadi bandara berstandar
internasional dan bercita-cita menjadikannya hub (bandara poros/pusat) dan
negara-negara anggota ASEAN sebagai spoke-nya. Layanan Air Traffic
Controller (ATC) juga demikian. Changi International Airport sanggup
melayani lalu lintas udara di wilayah Asia Tenggara termasuk di wilayah
udara Indonesia.

Dari sisi maskapai, siapa yang tidak tahu tentang Singapore Airlines (SIA).
Dengan keunggulan kualitas dan kuantitas armadanya SIA dapat
mewujudkan konsep reciprocal dengan baik. Lebih dari itu SIA dan juga
anak perusahaannya Silk Air merupakan flag carrier dan didukung langsung
oleh pemerintah Singapura sendiri yang telah menjelma menjadi macan
Asia.
3


Hampir semua negara-negara ASEAN memiliki flag carrier. Dengan
dukungan keuangan dari pemerintah, persaingan menjadi tidak adil bagi
maskapai swasta. Negara seperti Indonesia dengan Garuda Indonesia,
Malaysia dengan Malaysia Airlines (MAS) atau Thailand dengan Thai Air
diharapkan berlaku transparan dalam hal kebijakan subsidi kepada maskapai
nasionalnya. Ini untuk menciptakan persaingan yang sempurna dan
menguntungkan.

Meskipun demikian, ada pula maskapai swasta yang siap menghadapi
tantangan ini. Air Asia misalnya. Maskapai swasta asal Malaysia ini yang
memiliki bisnis jasa penerbangan murah (Low Cost Carrier/LCC) telah
melakukan ekspansi ke negara-negara tetangga bahkan sebelum rencana
tahap-tahapan ASEAN Open Sky dimulai.

Dengan kuantitas armada yang signifikan, Air Asia melakukan ekspansi
lebih jauh ke wilayah regional Asia Tenggara. Konsep penerbangan bertiket
murah dengan cepat mengambil hati konsumen bahkan untuk yang terbiasa
menggunakan full service flight sekalipun. Asas cabotage yang diberlakukan
di negara-negara ASEAN ternyata bisa dilangkahi dengan menerapkan
semacam kecabangan perusahaan di tiap-tiap negara. Dalam sebuah
wawancara kepada media tahun 2002, CEO Air Asia, Tony Fernandez
bahkan menantang, “Buang saja nasionalisme anda!”


Maksudnya jelas. Buat apa memproteksi diri sendiri lewat cabotage padahal
kebutuhan akan transportasi udara sangat mendesak dan tidak dapat dipenuhi
negara.

Ekspansi fenomenal LCC Air Asia bahkan membuat ketar-ketir maskapai
Asia Tenggara yang lebih dahulu beroperasi terutama Silk Air yang
dianggap sulit dikalahkan karena didukung oleh SIA. Inilah efek positif dari
liberalisasi, konsumen punya kekuasaan memilih dari berbagai banyak
pilihan yang tersedia khususnya terhadap harga tiket pesawat yang
sebelumnya pada awal 90-an dianggap mahal dan masih berbau monopoli
karena persaingan yang masih sedikit.

Kesiapan Indonesia

Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk pemerintah
Indonesia. Dalam target liberalisasi penerbangan ASEAN yang akan
direalisasikan paling cepat tahun 2010 dan paling lambat 2015, disediakan
4


fasilitas mekanisme ASEAN -X (baca : ASEAN minus X) dengan X yang
berarti negara yang belum siap. Indonesia dapat masuk menjadi negara X
karena ini adalah hak tiap-tiap negara anggota dan semua harus
menghormati keputusan tersebut.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi dalam keterangan kepada pers
nasional pada Desember 2009 menyatakan bahwa Indonesia adalah pihak
yang dirugikan. “Singapura hanya punya 1 bandara, Malaysia punya 6
bandara, kita punya 26 bandara internasional,” tambah Menhub. Ini berarti
Indonesia memiliki pintu yang banyak untuk dimasuki dengan mudah
pemain-pemain asing. Jumlah bandara direncanakan akan dibatasi apalagi
maskapai nasional dinilai pemerintah belum sekuat para pesaingnya.

Menurut Dirjen Departemen Perhubungan Udara, Herry Bakti, pemerintah
segera menerbitkan keputusan menteri tentang jumlah bandara yang siap
untuk open sky policy. “Mungkin 3 atau 5 bandara yang siap,” ujarnya.
Yang mana bandara itu belum diketahui, tapi dua diantaranya yang pasti
adalah Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai. Ditambahkan lagi oleh juru bicara
Dephub Bambang Ervan bahwa sebelum mengikuti liberalisasi penerbangan,
pemerintah akan meningkatkan daya saing perusahaan penerbangan dan
kapasitas tampung bandara udara.

Pernyataan-pernyataan ini sesuai dengan Open Sky ASEAN 2015 dalam
konsep Indonesia yaitu kebijakan langit terbuka yang harus dilakukan
dengan memperhatikan kepentingan nasional, melakukannya secara bertahap
dengan menjadi negara X untuk beberapa waktu sambil mempersiapkan diri,
termasuk mempersiapkan maskapai nasional agar dapat berdaya saing tinggi.

Keniscayaan
Adalah sebuah keniscayaan Open Sky ASEAN ini. Era keterbukaan dan
liberalisasi mau tidak mau harus dilakukan jika ingin meningkatkan prestasi.
Kalau tidak justru akan mengancam industri penerbangan nasional itu
sendiri yang akan semakin jauh tertinggal dengan negara-negara lain.

Ini sesuai dengan wawancara AVIASI dengan Direktur Niaga Sriwijaya Air
Toto Nursatyo yang mengatakan bahwa Open Sky ASEAN 2015 tidak bisa
dihindari karena merupakan kebutuhan globalisasi untuk memperkuat pasar
regional ASEAN, sehingga kapitalisasi pasar ASEAN dari 10 negara
anggota menjadi besar yang menjadikan growth market dikawasan ini
menjadi tinggi. “Untuk Sriwijaya hal ini chalenging mengingat Sriwijaya
5


harus meningkatkan level of service setara dengan maskapai di kawasan
growth yang tinggi tadi,” tambahnya.

Pendapat yang hampir senada juga diberikan oleh Humas Mandala Airlines,
Trisia Megawati. “Open sky atau pasar terbuka ASEAN di tahun 2010
merupakan peluang yang harus disikapi dengan positif. Open sky bukanlah
merupakan ancaman bagi Mandala. Meskipun kalau kita bicara bisnis riil
penerbangan nasional saat ini, saya berpandangan bahwa tahun 2010 akan
menjadi lebih kompetitif”, ujarnya. Agar terus kompetitif ia mencontohkan
Mandala hanya memiliki satu jenis pesawat saja agar cost efficient dan
melakukan banyak inovasi pelayanan tiket seperti pemesanan lewat internet
dan telepon gengam untuk menarik konsumen.

Open Sky bukanlah sebuah ancaman, bahkan menjadi keuntungan asal
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya mempersiapkan dengan baik.
Pemerintah Indonesia berhak menjadi “wasit” dalam mengatur agar Open
Sky tidak menjadi bumerang. Karena dalam kenyataannya, tidak ada
satupun negara yang melakukan liberalisasi penerbangan tanpa campur
tangan pemerintah, bahkan pemerintah dari negara liberal seperti AS saat
perundingan Open Sky antara Uni Eropa sekalipun. Pemerintah dalam hal
ini departemen yang terkait harus mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang
betul-betul mendorong pelayanan dan kompetisi industri penerbangan
domestik dengan tetap berpegang pada keamanan dan keselamatan
penerbangan.

Belum lagi pembangunan bandara udara. Untuk menyaingi Changi jelas
tidak mungkin dalam waktu singkat. Dalam rangking The World Airport
Award yang dikeluarkan Skytrax, Changi menempati urutan ke-3 pada tahun
2009. Apalagi sangat besar kemungkinan Changi menjadi hub ASEAN
karena sudah sangat unggul baik dari sisi teknologi, profesionalisme, dan
posisinya yang strategis. Walaupun demikian dengan lapang dada, bandara-
bandara di Indonesia dapat menjadi spoke, tapi spoke dalam kualitas yang
mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Bangkok Internasional Airport.

Negara-negara Asia Tenggara yang terkenal kaya akan seni dan budaya
ditambah anugrah kekayaan alam nan indah memang menarik turis dari luar.
Dengan liberalisasi ini maka semakin naik persentase jumlah turis
mancanegara yang datang mengunjungi sekaligus meningkatkan devisa
negara. Selain dari pariwisata, liberalisasi angkutan udara akan
menyumbang perbaikan dalam bidang perdagangan. Ekspor-impor akan
6


berjalan lancar, cepat dan murah dengan mengandalkan angkutan udara,
ujung-ujungnya adalah kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Semoga. (sudiro/edi/yuvie)

Tags: Asean open sky


     About the Author: Tabloid Aviasi merupakan tabloid penerbangan
pertama di Indonesia, yang terbit setiap bulan minggu pertama dengan
mengedepankan informasi yang berimbang jujur, berkualitas dan dibutuhkan
masyarakat. Untuk menampung setiap perubahan, pembaca memerlukan
media yang mampu menganalisis peristiwa dengan mengedepankan
prediksi, menghitung probabilitas dan memetakan persoalan secara cermat.
6


berjalan lancar, cepat dan murah dengan mengandalkan angkutan udara,
ujung-ujungnya adalah kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Semoga. (sudiro/edi/yuvie)

Tags: Asean open sky


     About the Author: Tabloid Aviasi merupakan tabloid penerbangan
pertama di Indonesia, yang terbit setiap bulan minggu pertama dengan
mengedepankan informasi yang berimbang jujur, berkualitas dan dibutuhkan
masyarakat. Untuk menampung setiap perubahan, pembaca memerlukan
media yang mampu menganalisis peristiwa dengan mengedepankan
prediksi, menghitung probabilitas dan memetakan persoalan secara cermat.

Contenu connexe

Plus de BLOSID (blog and slideshare)

Plus de BLOSID (blog and slideshare) (20)

M tugas makalah
M tugas makalahM tugas makalah
M tugas makalah
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Kekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agamaKekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agama
 
Apa yang dimaksud dengan welthanschauung
Apa yang dimaksud dengan welthanschauungApa yang dimaksud dengan welthanschauung
Apa yang dimaksud dengan welthanschauung
 
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memilikiApa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
 
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memilikiApa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
 
Tugas pase compose francis (6)
Tugas pase compose francis (6)Tugas pase compose francis (6)
Tugas pase compose francis (6)
 
Tugas pase compose francis (5)
Tugas pase compose francis (5)Tugas pase compose francis (5)
Tugas pase compose francis (5)
 
Tugas pase compose francis (4)
Tugas pase compose francis (4)Tugas pase compose francis (4)
Tugas pase compose francis (4)
 
Tugas pase compose francis (3)
Tugas pase compose francis (3)Tugas pase compose francis (3)
Tugas pase compose francis (3)
 
Tugas pase compose francis (2)
Tugas pase compose francis (2)Tugas pase compose francis (2)
Tugas pase compose francis (2)
 
Tugas pase compose francis (1)
Tugas pase compose francis (1)Tugas pase compose francis (1)
Tugas pase compose francis (1)
 
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancis
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancisTipe dan konstruksi verba bahasa prancis
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancis
 
Roti exercice 3
Roti exercice 3Roti exercice 3
Roti exercice 3
 
Passe compose 3
Passe compose 3Passe compose 3
Passe compose 3
 
Passe compose 2
Passe compose 2Passe compose 2
Passe compose 2
 
Passe compose 1
Passe compose 1Passe compose 1
Passe compose 1
 
Pase compose
Pase composePase compose
Pase compose
 
Franch vocabulary
Franch vocabularyFranch vocabulary
Franch vocabulary
 
Franch vocabulary.
Franch vocabulary.Franch vocabulary.
Franch vocabulary.
 

Dernier

Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdfRingkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdfsutanalisjahbana
 
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)KhoirinShalihati
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxSriHandayaniLubisSpd
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxsukman241
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfSriHandayaniLubisSpd
 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2ZARINA KHAMIS
 
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnya
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnyasertifikat dan piagam serta dokumen lainnya
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnyabehindtheuniversex
 
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarJaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarTohirIkhlas
 
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdftugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdfindahningsih541
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 

Dernier (20)

Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdfRingkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
 
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
GEOPOLITIK INDONESIA (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docxMOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
MOTIVASI PRILAKU MANUSIA DALAM BERTINDAK.docx
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
 
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnya
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnyasertifikat dan piagam serta dokumen lainnya
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnya
 
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarJaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
 
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdftugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 

Asean open sky

  • 1. 1 ASEAN OPEN SKY, SIAPKAH INDONESIA? Minggu Kliwon, 06 Juni, 2010 ASEAN Open Sky Policy merupakan kebijakan untuk membuka wilayah udara antar sesama anggota negara ASEAN. Singkat kata, ini tidak lain merupakan bentuk liberalisasi angkutan udara yang telah menjadi komitmen kepala negara masing-masing negara anggota dalam Bali Concord II yang dideklarasikan pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN tahun 2003. ASEAN atau Association of South East Asia Nation, merupakan organisasi negara-negara di Asia Tenggara yang terbentuk tahun 1967 beranggotakan lima negara awal yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Diikuti penambahan anggota kemudian, Brunei Darussalam (1984), Vietnam (1995), Laos dan Myanmar (1997) dengan yang terakhir Kamboja (1999). Pendirian ASEAN memang bertujuan pokok untuk kesejahteraan dan kerjasama dalam bidang ekonomi. Dalam Bali Concord II disebutkan cita-cita terbentuknya ASEAN Economic Comunity 2020 dengan angkutan udara menjadi salah satu dari 12 sektor yang akan diintegrasikan pada tahun 2010. Kekuatan dari negara-negara ASEAN ini harus segera dipersatukan layaknya Eropa dengan Uni Eropa- nya untuk menghadapi tantangan dan persaingan dari negara besar Asia, seperti Cina dan India. Untuk penerbangan sendiri, tahap-tahap menuju ke arah sana mulai dilakukan. Tahun 2008 pembatasan untuk penerbangan antar ibukota negara ASEAN dihapus. Menyusul kemudian hak angkut kargo pada tahun 2009 dan diikuti hak angkut penumpang tahun 2010 dengan puncaknya ASEAN Single Aviation Market tahun 2015 yang tertuang dalam The ASEAN Air
  • 2. 2 Transport Working Group: “The Roadmap for the Integration of ASEAN: Competitive Air Services Policy”. Menuju Liberalisasi Tidak sedikit yang skeptis mengenai terwujudnya liberalisasi penerbangan ASEAN ini. Mengapa? Karena situasi dan kondisi tiap-tiap negara berbeda. Ada yang sangat maju dan sebaliknya beberapa negara masih dalam tahap membangun bahkan ada yang belum siap sama sekali. Kerjasama bisa menjadi timpang dan akan berakibat kelak satu pihak yang kuat akan memangsa pihak yang lemah. Singapura misalnya, telah jauh-jauh hari diwaspadai akan segera menguasai pasar jika ASEAN Open Sky terwujud. Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam pembukaannya pada 13th ASEAN Transport Ministers Meeting 2007, menganjurkan untuk mempercepat proses tersebut guna semakin meningkatkan perkembangan angkutan udara di regional Asia Tenggara. “Hal ini (percepatan liberalisasi penerbangan) akan menunjukan pada dunia bahwa ASEAN dapat beraksi cepat dalam mewujudkan rencana menjadi tindakan yang konkrit.” begitu tambahnya. Tidak mengherankan Singapura sangat mengebu-gebu. Dari sisi pengalaman saja, Singapura telah lama melakukan open sky sejak tahun 1960-an, dimana maskapai asal Eropa, Asia, dan bahkan Amerika Serikat bebas terbang dari dan ke Singapura. Maklum negeri kecil yang memiliki luas kurang dari provinsi Jawa Barat ini tak mungkin mengandalkan pasar domestik saja. Karena itulah Singapura membangun Changi menjadi bandara berstandar internasional dan bercita-cita menjadikannya hub (bandara poros/pusat) dan negara-negara anggota ASEAN sebagai spoke-nya. Layanan Air Traffic Controller (ATC) juga demikian. Changi International Airport sanggup melayani lalu lintas udara di wilayah Asia Tenggara termasuk di wilayah udara Indonesia. Dari sisi maskapai, siapa yang tidak tahu tentang Singapore Airlines (SIA). Dengan keunggulan kualitas dan kuantitas armadanya SIA dapat mewujudkan konsep reciprocal dengan baik. Lebih dari itu SIA dan juga anak perusahaannya Silk Air merupakan flag carrier dan didukung langsung oleh pemerintah Singapura sendiri yang telah menjelma menjadi macan Asia.
  • 3. 3 Hampir semua negara-negara ASEAN memiliki flag carrier. Dengan dukungan keuangan dari pemerintah, persaingan menjadi tidak adil bagi maskapai swasta. Negara seperti Indonesia dengan Garuda Indonesia, Malaysia dengan Malaysia Airlines (MAS) atau Thailand dengan Thai Air diharapkan berlaku transparan dalam hal kebijakan subsidi kepada maskapai nasionalnya. Ini untuk menciptakan persaingan yang sempurna dan menguntungkan. Meskipun demikian, ada pula maskapai swasta yang siap menghadapi tantangan ini. Air Asia misalnya. Maskapai swasta asal Malaysia ini yang memiliki bisnis jasa penerbangan murah (Low Cost Carrier/LCC) telah melakukan ekspansi ke negara-negara tetangga bahkan sebelum rencana tahap-tahapan ASEAN Open Sky dimulai. Dengan kuantitas armada yang signifikan, Air Asia melakukan ekspansi lebih jauh ke wilayah regional Asia Tenggara. Konsep penerbangan bertiket murah dengan cepat mengambil hati konsumen bahkan untuk yang terbiasa menggunakan full service flight sekalipun. Asas cabotage yang diberlakukan di negara-negara ASEAN ternyata bisa dilangkahi dengan menerapkan semacam kecabangan perusahaan di tiap-tiap negara. Dalam sebuah wawancara kepada media tahun 2002, CEO Air Asia, Tony Fernandez bahkan menantang, “Buang saja nasionalisme anda!” Maksudnya jelas. Buat apa memproteksi diri sendiri lewat cabotage padahal kebutuhan akan transportasi udara sangat mendesak dan tidak dapat dipenuhi negara. Ekspansi fenomenal LCC Air Asia bahkan membuat ketar-ketir maskapai Asia Tenggara yang lebih dahulu beroperasi terutama Silk Air yang dianggap sulit dikalahkan karena didukung oleh SIA. Inilah efek positif dari liberalisasi, konsumen punya kekuasaan memilih dari berbagai banyak pilihan yang tersedia khususnya terhadap harga tiket pesawat yang sebelumnya pada awal 90-an dianggap mahal dan masih berbau monopoli karena persaingan yang masih sedikit. Kesiapan Indonesia Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk pemerintah Indonesia. Dalam target liberalisasi penerbangan ASEAN yang akan direalisasikan paling cepat tahun 2010 dan paling lambat 2015, disediakan
  • 4. 4 fasilitas mekanisme ASEAN -X (baca : ASEAN minus X) dengan X yang berarti negara yang belum siap. Indonesia dapat masuk menjadi negara X karena ini adalah hak tiap-tiap negara anggota dan semua harus menghormati keputusan tersebut. Menteri Perhubungan Freddy Numberi dalam keterangan kepada pers nasional pada Desember 2009 menyatakan bahwa Indonesia adalah pihak yang dirugikan. “Singapura hanya punya 1 bandara, Malaysia punya 6 bandara, kita punya 26 bandara internasional,” tambah Menhub. Ini berarti Indonesia memiliki pintu yang banyak untuk dimasuki dengan mudah pemain-pemain asing. Jumlah bandara direncanakan akan dibatasi apalagi maskapai nasional dinilai pemerintah belum sekuat para pesaingnya. Menurut Dirjen Departemen Perhubungan Udara, Herry Bakti, pemerintah segera menerbitkan keputusan menteri tentang jumlah bandara yang siap untuk open sky policy. “Mungkin 3 atau 5 bandara yang siap,” ujarnya. Yang mana bandara itu belum diketahui, tapi dua diantaranya yang pasti adalah Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai. Ditambahkan lagi oleh juru bicara Dephub Bambang Ervan bahwa sebelum mengikuti liberalisasi penerbangan, pemerintah akan meningkatkan daya saing perusahaan penerbangan dan kapasitas tampung bandara udara. Pernyataan-pernyataan ini sesuai dengan Open Sky ASEAN 2015 dalam konsep Indonesia yaitu kebijakan langit terbuka yang harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan nasional, melakukannya secara bertahap dengan menjadi negara X untuk beberapa waktu sambil mempersiapkan diri, termasuk mempersiapkan maskapai nasional agar dapat berdaya saing tinggi. Keniscayaan Adalah sebuah keniscayaan Open Sky ASEAN ini. Era keterbukaan dan liberalisasi mau tidak mau harus dilakukan jika ingin meningkatkan prestasi. Kalau tidak justru akan mengancam industri penerbangan nasional itu sendiri yang akan semakin jauh tertinggal dengan negara-negara lain. Ini sesuai dengan wawancara AVIASI dengan Direktur Niaga Sriwijaya Air Toto Nursatyo yang mengatakan bahwa Open Sky ASEAN 2015 tidak bisa dihindari karena merupakan kebutuhan globalisasi untuk memperkuat pasar regional ASEAN, sehingga kapitalisasi pasar ASEAN dari 10 negara anggota menjadi besar yang menjadikan growth market dikawasan ini menjadi tinggi. “Untuk Sriwijaya hal ini chalenging mengingat Sriwijaya
  • 5. 5 harus meningkatkan level of service setara dengan maskapai di kawasan growth yang tinggi tadi,” tambahnya. Pendapat yang hampir senada juga diberikan oleh Humas Mandala Airlines, Trisia Megawati. “Open sky atau pasar terbuka ASEAN di tahun 2010 merupakan peluang yang harus disikapi dengan positif. Open sky bukanlah merupakan ancaman bagi Mandala. Meskipun kalau kita bicara bisnis riil penerbangan nasional saat ini, saya berpandangan bahwa tahun 2010 akan menjadi lebih kompetitif”, ujarnya. Agar terus kompetitif ia mencontohkan Mandala hanya memiliki satu jenis pesawat saja agar cost efficient dan melakukan banyak inovasi pelayanan tiket seperti pemesanan lewat internet dan telepon gengam untuk menarik konsumen. Open Sky bukanlah sebuah ancaman, bahkan menjadi keuntungan asal pihak-pihak yang terlibat di dalamnya mempersiapkan dengan baik. Pemerintah Indonesia berhak menjadi “wasit” dalam mengatur agar Open Sky tidak menjadi bumerang. Karena dalam kenyataannya, tidak ada satupun negara yang melakukan liberalisasi penerbangan tanpa campur tangan pemerintah, bahkan pemerintah dari negara liberal seperti AS saat perundingan Open Sky antara Uni Eropa sekalipun. Pemerintah dalam hal ini departemen yang terkait harus mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang betul-betul mendorong pelayanan dan kompetisi industri penerbangan domestik dengan tetap berpegang pada keamanan dan keselamatan penerbangan. Belum lagi pembangunan bandara udara. Untuk menyaingi Changi jelas tidak mungkin dalam waktu singkat. Dalam rangking The World Airport Award yang dikeluarkan Skytrax, Changi menempati urutan ke-3 pada tahun 2009. Apalagi sangat besar kemungkinan Changi menjadi hub ASEAN karena sudah sangat unggul baik dari sisi teknologi, profesionalisme, dan posisinya yang strategis. Walaupun demikian dengan lapang dada, bandara- bandara di Indonesia dapat menjadi spoke, tapi spoke dalam kualitas yang mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Bangkok Internasional Airport. Negara-negara Asia Tenggara yang terkenal kaya akan seni dan budaya ditambah anugrah kekayaan alam nan indah memang menarik turis dari luar. Dengan liberalisasi ini maka semakin naik persentase jumlah turis mancanegara yang datang mengunjungi sekaligus meningkatkan devisa negara. Selain dari pariwisata, liberalisasi angkutan udara akan menyumbang perbaikan dalam bidang perdagangan. Ekspor-impor akan
  • 6. 6 berjalan lancar, cepat dan murah dengan mengandalkan angkutan udara, ujung-ujungnya adalah kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Semoga. (sudiro/edi/yuvie) Tags: Asean open sky About the Author: Tabloid Aviasi merupakan tabloid penerbangan pertama di Indonesia, yang terbit setiap bulan minggu pertama dengan mengedepankan informasi yang berimbang jujur, berkualitas dan dibutuhkan masyarakat. Untuk menampung setiap perubahan, pembaca memerlukan media yang mampu menganalisis peristiwa dengan mengedepankan prediksi, menghitung probabilitas dan memetakan persoalan secara cermat.
  • 7. 6 berjalan lancar, cepat dan murah dengan mengandalkan angkutan udara, ujung-ujungnya adalah kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Semoga. (sudiro/edi/yuvie) Tags: Asean open sky About the Author: Tabloid Aviasi merupakan tabloid penerbangan pertama di Indonesia, yang terbit setiap bulan minggu pertama dengan mengedepankan informasi yang berimbang jujur, berkualitas dan dibutuhkan masyarakat. Untuk menampung setiap perubahan, pembaca memerlukan media yang mampu menganalisis peristiwa dengan mengedepankan prediksi, menghitung probabilitas dan memetakan persoalan secara cermat.